Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di TSC, Anda membela Persiba Balikpapan, kenapa kemudian pindah ke klub rival, Pusamania Borneo FC?
Saya senang di Persiba. Apalagi, saya mendapatkan kepercayaan selalu menjadi pilihan pertama. Hanya sekali absen di TSC karena hukuman akumulasi kartu.
Selain itu, manajemen juga ingin mempertahankan. Tidak hanya Persiba, saya juga mendapatkan tawaran dari sejumlah klub. Tetapi, saat itu hanya PBFC yang menunjukkan keseriusannya. Jadi, saya menerima tawaran PBFC.
Sebagai anak Bandung, mengapa tidak bergabung dengan Persib Bandung? Apalagi Anda sukses saat berkarier di Persib Junior?
Tidak mudah bergabung dengan Persib. Perlu kesiapan dan kematangan mental akibat tekanan di tim yang besar seperti Persib. Lebih baik saya matang dulu di klub di luar Bandung sebelum akhirnya bergabung dengan mereka.
Tetapi, suatu saat nanti saya memang ingin memperkuat Persib.
Terus terang, banyak pemain muda Bandung atau Jawa Barat yang punya potensi. Namun, mereka gagal karena hanya berpikir ingin bermain untuk Persib.
Lebih baik mereka bermain di luar Bandung lebih dulu. Mereka bakal diterima di berbagai klub dan punya kesempatan bermain.
Bagaimana dengan PBFC? Punya target tertentu yang mendorong Anda untuk bergabung dengan klub tersebut?
Saya berusaha melakukan yang terbaik di PBFC. Ini target saya pribadi. Kalau klub sendiri targetnya tinggi, yaitu PBFC hanya ingin menjadi juara. Target itu pula yang mendorong saya untuk bergabung.