Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Abdul Aziz Lutfi Akbar: Pintu ke Persib dan Timnas

By Selasa, 28 Februari 2017 | 22:45 WIB
Pemain Pusamania Borneo FC, Abdul Aziz Lutfi Akbar. (DOK BOLA)

Abdul Aziz Lutfi Akbar tampil sangat memikat bersama Persiba Balikpapan pada TSC 2016. Rekam jejaknya pun kian mentereng setelah membawa tim Jawa Barat ke podium tertinggi cabang sepak bola pada PON 2016 Jabar. Dia pun ingin menembus timnas Indonesia dan bisa membela Persib suatu saat nanti.

Penulis: Gonang Susatyo

Banyak yang penasaran menantikan kiprah anak muda berusia 23 tahun ini di kompetisi resmi nantinya. Terlebih karena bulan lalu Abdul Aziz memilih berlabuh ke Pusamania Borneo FC (PBFC), yang notabene merupakan rival Persiba.

"Harus punya mental yang kuat bila ingin bersaing di kasta tertinggi, terutama bagi pemain muda seperti saya," katanya kepada Tabloid BOLA, Jumat (24/2/2017).

Berikut petikan wawancara khusus dengan pengidola Bima Sakti dan Andres Iniesta ini.

Bagaimana Anda melihat peluang pemain muda di kompetisi kasta tertinggi dengan persaingan yang sangat ketat?

Kebijakan klub menurunkan pemain muda memberikan kesempatan kepada kami untuk unjuk kemampuan bahwa kami bisa bersaing meski masih muda.

Tapi, harus diakui persaingan di Liga 1 jauh lebih ketat. Saya sudah merasakannya saat bermain di TSC 2016 dan Piala Presiden 2017.

Apakah tidak menjadi pemain karbitan karena seharusnya tampil di U-21 atau Liga 2?

Kematangan mental yang menentukan. Mau tidak mau, kami harus siap. Tapi, pemain muda seperti saya bisa menjadikan hal ini sebagai tantangan. Menurut saya, pemain muda yang saat ini berada di Liga 1 sudah siap menghadapi persaingan.

Di TSC, Anda membela Persiba Balikpapan, kenapa kemudian pindah ke klub rival, Pusamania Borneo FC?

Saya senang di Persiba. Apalagi, saya mendapatkan kepercayaan selalu menjadi pilihan pertama. Hanya sekali absen di TSC karena hukuman akumulasi kartu.

Selain itu, manajemen juga ingin mempertahankan. Tidak hanya Persiba, saya juga mendapatkan tawaran dari sejumlah klub. Tetapi, saat itu hanya PBFC yang menunjukkan keseriusannya. Jadi, saya menerima tawaran PBFC.

Sebagai anak Bandung, mengapa tidak bergabung dengan Persib Bandung? Apalagi Anda sukses saat berkarier di Persib Junior?

Tidak mudah bergabung dengan Persib. Perlu kesiapan dan kematangan mental akibat tekanan di tim yang besar seperti Persib. Lebih baik saya matang dulu di klub di luar Bandung sebelum akhirnya bergabung dengan mereka.

Tetapi, suatu saat nanti saya memang ingin memperkuat Persib.

Terus terang, banyak pemain muda Bandung atau Jawa Barat yang punya potensi. Namun, mereka gagal karena hanya berpikir ingin bermain untuk Persib.

Lebih baik mereka bermain di luar Bandung lebih dulu. Mereka bakal diterima di berbagai klub dan punya kesempatan bermain.

Bagaimana dengan PBFC? Punya target tertentu yang mendorong Anda untuk bergabung dengan klub tersebut?

Saya berusaha melakukan yang terbaik di PBFC. Ini target saya pribadi. Kalau klub sendiri targetnya tinggi, yaitu PBFC hanya ingin menjadi juara. Target itu pula yang mendorong saya untuk bergabung.

Bagaimana dengan peluang Anda masuk tim nasional? Apakah ada keinginan membela negara di sepak bola?

Saya selalu kelebihan usia saat ada kesempatan masuk timnas. Ketika pelatih Indra Sjafri menangani Indonesia U-19, saya tidak lolos karena yang dipanggil adalah pemain kelahiran 1995. Padahal saya lahir pada 1994.

Saya pun gagal membela timnas. Begitu pula di timnas U-22 yang tengah diseleksi ini. Saya juga kelebihan usia.

Tapi, saya tak putus asa. Masih ada kesempatan bermain untuk timnas. Tentu saya ingin masuk timnas senior.

Caranya tidak ada pilihan kecuali bekerja keras dalam latihan dan pertandingan. Siapa pun pemainnya tentu ingin membela negara dengan kemampuan yang dimilikinya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P