Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Rapor Manajer Top Premier League di Festive Season

By Rabu, 21 Desember 2016 | 16:43 WIB
Mauricio Pochettino dan Arsene Wenger saat berjumpa dalam laga Tottenham vs Arsenal pada 5 Maret 2016 di White Hart Lane. (CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Selain Antonio Conte dan Pep Guardiola, lima pelatih lain di klub tujuh top Premier League sudah mengenal festive season.

Penulis: Anggun Pratama


(TABLOID BOLA)

Arsene Wenger (Arsenal), Juergen Klopp (Liverpool FC), Jose Mourinho (Manchester United), Claudio Ranieri (Leicester City), dan Mauricio Pochettino (Tottenham) tentu ingin pengalaman masing-masing dalam mengarungi festive season berguna dalam menghadapi masa krusial tersebut di musim ini.

Mereka jelas berharap pengalaman itu bisa memberikan keuntungan dalam persaingan menuju gelar Premier League 2016-17.

Paling tidak, Wenger dkk sadar tuntutan tinggi akan fisik para pemainnya mengharuskan terjadi rotasi.

Baca juga:

Pelatih yang telah berpengalaman biasanya unggul dari sisi tersebut. Wajar bila dibilang berat karena biasanya terdapat4-5 laga yang dipadatkan dalam festive season.

Pada umumnya, laga yang termasuk dalam festive season dimulai pada akhir pekan sebelum Natal, boxing day, laga di antara Natal dan Tahun Baru, serta di hari Tahun Baru.

"Bagaimana Anda merespons tiap laga di periode berat itu sangat vital. Pada saat itu, kualitas pemain menjadi kunci, dan kualitas itu tidak ada kaitannya dari sisi psikologi. Kekuatan fisik pemain dalam ujian tinggi," kata Wenger.

Berikut adalah rekor lima pelatih dari lima tim anggota magnificent seven yang sudah berpengalaman melalui kejamnya festive season:

Arsene Wenger


Manajer Arsenal, Arsene Wenger, memimpin sesi latihan klub di London Colney, Inggris, 5 Desember 2016.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Arsene Wenger adalah pelatih yang paling berpengalaman di antara pelatih klub Premier League lain musim ini bila dikaitkan dengan periode Natal dan Tahun Baru.

Maklum, dirinya sudah menangani Arsenal sejak 1996.

Artinya, periode sibuk musim ini bakal menjadi yang ke-20 baginya. Wenger bahkan mengaku sudah kebal dengan besarnya tekanan di antara laga-laga padat tersebut.

Meski sudah kebal dengan tekanan tersebut, Wenger bukan berarti punya status tak pernah kalah kala melalui festive period.

Dengan hanya mengambil sampel dalam lima musim terakhir, Arsenal menderita tiga kekalahan dan empat hasil imbang dari 19 duel.

Terlihat setinggi-tingginya pengalaman pelatih melalui periode "hore-hore" tersebut, tingkat kesulitan di masa ini sangat tinggi.

"Status sebagai penantang gelar Premier League bisa lahir atau malah tergelincir pada periode ini. Bila melihat kualitas tim yang ada di sekitar kita, Anda bisa lihat margin perbedaan kualitas itu telah sangat kecil," kata Wenger.