Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Festive Season Premier League, Tradisi yang Sulit Diabaikan

By Kamis, 22 Desember 2016 | 20:14 WIB
Sir Alex Ferguson, ketika menjadi manajer Manchester United. Dia merayakan juara Premier League saat Man United menjamu Swansea City di Old Trafford, Manchester, Inggris, 12 Mei 2013. (ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Festive season menjadi salah satu penyebabnya. Tim-tim kecil, papan bawah, bukannya tak cukup bagus untuk bersaing di periode sibuk ini.

Mereka cuma tak cukup punya pemain buat bersaing dengan para raksasa.

Tentu saja ada argumen kontra bahwa EPL memang spesial. Cuma tim terkuat, dengan skuat paling siap, yang bisa menjadi juara.

Sir Alex Ferguson bersama tim Manchester United bisa jadi salah satu sampelnya.

Selama bertahun-tahun Fergie menghendaki adanya perubahan, tetapi situasi ideal itu tak kunjung terjadi.

Toh United asuhannya masih bisa mendominasi di EPL.

Bukan dengan keluhan dan koar-koar soal pergantian kebijakan, tetapi lantaran mereka punya skuat memadai buat melalui periode berat dari musim ke musim.

"Sejak 1986, saya salah satu yang pertama memulai komplain soal ketiadaan winter break. Masih saja tak ada perubahan setelah sekian lama. Rasanya situasi ini amat menggelikan," kata Fergie soal festive season beberapa musim lalu saat dia masih mengarsiteki Iblis Merah.

[video]https://video.kompas.com/e/5253256763001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P