Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak hanya diajak bermain, Heriansyah juga kerap memberi nasihat atau wejangan kepada Lerby dan yang lain.
“Mereka memotivasi kami bila ingin menjadi pemain bola harus serius berlatih. Nasihat-nasihat itu yang mendorong saya lebih menekuni sepak bola,” kata Lerby.
Hanya, Lerby tetap mengasah kemampuan secara otodidak. Saat duduk di bangku SMP dan SMA, ia mulai mencari penghasilan tambahan lewat tarikan kampung (tarkam). Bahkan dari tarkam itu, Lerby membantu orang tua meringankan beban kuliah.
“Setidaknya orang tua tak memikirkan uang saku saya saat kuliah,” ucap Lerby yang menyelesaikan kuliahnya di sebuah politeknik di Samarinda.
Harapan berkarier di sepak bola muncul saat dirinya mengikuti seleksi tim Kalimantan Timur (Kaltim) yang dipersiapkan tampil di PON 2012 Riau. Pelatih Rudy William Keltjes tampaknya tertarik pada dia.
Usai tampil di Sukan Borneo dan membawa Kaltim menjadi juara, Lerby resmi bergabung dengan tim PON. Dia juga diikat kontrak oleh Persisam Samarinda U-21.
Berbagi Ilmu
Perjalanan karier Lerby kian mulus. Apalagi, dia sukses mengantarkan Kaltim meraih emas PON 2012. Bonus sebesar Rp 100 juta yang diterimanya langsung diserahkan pada orang tua.
“Orang tua kemudian menggunakannya membeli tanah yang rencananya untuk kos. Pembangunannya memang agak terlambat dan sempat terhenti saat kompetisi dibubarkan. Tetapi sekarang sudah jalan lagi dan saya berharap selesai di awal tahun depan,” katanya.
Lerby berharap bisnis kos itu bisa dikelola ayah dan ibunya. Dengan demikian, ayahnya yang bekerja di perusahaan tambang batu bara di Gunung Bayan, Kutai Barat, tidak lagi meninggalkan ibu dan adiknya sendirian di Samarinda.