Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengupas Dieter Hecking, Si Tukang Reparasi yang Elegan di Wolfsburg

By Beri Bagja - Sabtu, 9 April 2016 | 13:37 WIB
Dieter Hecking saat memimpin Wolfsburg melawan Manchester United pada duel Liga Champions di Stadion Old Trafford, Manchester, 30 September 2015. (DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Siapa pun pelatih yang bisa mengganggu dominasi Bayern Muenchen di Jerman, dia jelas bukan orang sembarangan. Dieter Hecking di Wolfsburg termasuk golongan langka ini. Kesuksesan terbaru timnya mengalahkan Real Madrid pada leg I perempat final Liga Champions, Rabu (3/4/2016), menjadi bukti kemilau kualitas polesan Hecking tak hanya berskala domestik.

Hecking membawa Wolfsburg menjadi tim pertama yang mengalahkan Bayern musim lalu. Mata dunia terbuka lebar saat Die Woelfe (Serigala), sebutan Wolfsburg, menekuk Bayern 4-1 pada laga perdana mereka di putaran II Bundesliga 2014-2015.

Rekor bagus Hecking atas Bayern berlanjut pada kejayaan di Piala Super Jerman 2015. Gelar jatuh ke tangan Wolfsburg usai menang adu penalti atas sang rival.

Dalam duel liga lawan Bayern (22/9/2015), Tim Serigala racikan Hecking memang remuk dengan skor 1-5.

Meski demikian, hal itu tak mengubah citra Hecking di Jerman sebagai salah satu pelatih elegan dan jenius dalam memberdayakan skuat.

Siapa sebenarnya Hecking? Kenapa pula dia berpeluang membawa timnya melanjutkan pencapaian historis dengan menjejaki semifinal Liga Champions?

Dieter Hecking mengangkat trofi Piala Jerman usai memenanginya bersama Wolfsburg setelah menekuk Borussia Dortmund di final, 30 Mei 2015.(TOBIAS SCHWARZ/AFP)

Publik VW Arena, kandang Wolfsburg, mungkin mengernyitkan dahi kala petinggi klub menunjuk Hecking sebagai pelatih anyar pada 22 Desember 2012.

Saat Hecking tiba, Wolfsburg terjerembap di peringkat buncit liga. Siapa pelatih kepala yang digantikannya saat itu?

Dialah Felix Magath, sosok yang membawa Die Woelfe juara Bundesliga 2008-2009!

Hecking diragukan karena sebelum ke Wolfsburg, ia cuma membesut tim semenjana, seperti Alemannia Aachen (2004-2006), Hannover (2006-2009), dan Nuernberg (2009-2012). Namun, didukung oleh strategi perekrutan yang bagus dari Direktur Klaus Allofs, peringkat klub terus menanjak.

Pada 2012-2013, Wolfsburg finis di posisi ke-12. Selanjutnya, peringkat mereka naik ke posisi 5 (2013-2014) dan 2 (2014-2015).