Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hecking pernah meniti karier sebagai gelandang di beberapa klub Jerman. Borussia Moenchengladbach ialah yang paling kondang (1983-1985). Sosok kelahiran 12 September 1964 itu juga pernah memperkuat Hannover (1996-1999).
Di luar dunia sepak bola, Hecking adalah seorang mantan polisi. Mungkin karena latar belakang itulah Hecking membuat klub yang merekrutnya merasa nyaman hingga menelurkan prestasi.
Saat membesut Aachen, dia mengantar klub itu promosi ke Bundesliga 2006-2007. Hannover dibawanya beredar di papan tengah-atas dalam persaingan ke zona Piala UEFA.
Hecking juga mengatrol Nuernberg ke peringkat 6 di tabel final 2010-2011.
Di klub-klub tersebut, Hecking terbiasa memoles para pemain muda. Saat berlabuh di Wolfsburg, tugasnya dobel.
Ia menempa talenta-talenta segar sekaligus tukang reparasi performa pemain yang dianggap flop alias gagal.
Bas Dost, Kevin De Bruyne, Nicklas Bendtner, atau Ricardo Rodriguez termasuk segelintir di antaranya.
"Pekerjaan ini sebuah tantangan. Saya ingin mencari tahu apakah saya dapat menangani pemain-pemain seperti mereka," ujar Hecking ketika itu.
Racikan yang menawan tentu didukung aliran dana masif dari sponsor tim, Volkswagen. Dalam tiga musim terakhir, Allofs dan Hecking menghabiskan dana 150 juta euro lebih guna membangun tim kompetitif. Efeknya terlihat.
Dari klub yang dianggap lemah dan membosankan, Wolfsburg menjelma menjadi salah satu tim papan atas di Jerman.
"Saya pikir Bayern jelas menyadari keberadaan kami. Tujuan klub adalah membuat Bayern tetap merasakan napas kami di leher mereka selama mungkin," ucap Hecking musim lalu.