Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Hal yang Bikin PSG Berubah dari 'Underdog' Menjadi Klub Top

By Theresia Simanjuntak - Kamis, 10 Maret 2016 | 17:35 WIB
Para pemain Paris Saint-Germain merayakan gol Edinson Cavani (9) ke gawang Chelsea pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Selasa (16/2/2016). (FRANCK FIFE/AFP)

Sejak kepemilikan QSI, salah satu target PSG adalah menjuarai Liga Champions. Sulit untuk mencapai tujuan ambisius tersebut apabila tidak memiliki pemain yang telah terjamin kualitasnya.

PSG tak ragu berinvestasi besar dalam pembelian pemain. Longuepee mengakui klub telah menghabiskan lebih dari 500 juta euro (Rp 7,2 triliun) untuk mendatangkan pemain bertalenta dan bintang kelas top.

Zlatan Ibrahimovic, David Beckham, Thiago Silva, David Luiz, dan Angel Di Maria adalah beberapa pemain yang direkrut di era QSI.

Sementara itu, enam pembelian termahal dalam sejarah PSG adalah mereka yang datang di era QSI. Urutannya, Edinson Cavani (2013), Di Maria (2015), Luiz (2014), Javier Pastore (2011), Silva (2012), dan Lucas (2012).

Sebelum era QSI, pemain termahal PSG adalah Nicolas Anelka yang direkrut dari Real Madrid pada 2000.

Perbaikan Infrastruktur


Markas latihan PSG, Ooredoo Training Center, rencananya akan direnovasi di lokasi yang jauh lebih luas.(THERESIA SIMANJUNTAK/BOLA)

Guna menunjang performa para pemain, QSI juga berinvestasi pada infrastruktur klub. Salah satu yang menjadi fokus adalah perombakan markas latihan, Ooredoo Training Center.

Saat ini, perombakan baru sekadar penambahan alat-alat latihan berkualitas utama dan lapangan luas dengan rumput berkualitas top. Namun, ada satu proyek besar PSG, yakni memiliki markas latihan seluas 60 hektar yang berisi tujuh lapangan, salah satunya berada di dalam ruangan.

Selain markas latihan, PSG juga membuat perubahan besar pada stadion kebanggaan, Parc des Princes.