Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kedua, kerja sama dengan sponsor beragam, termasuk di luar merek olahraga. PSG terikat kerja sama dengan Levi's dan Hello Kitty. Kedua merek ini sama sekali tidak berhubungan dengan olahraga.
"Sebagai klub dari kota yang dikenal dengan fesyen, kami ingin menyentuh segala lapisan masyarakat. Levi's untuk mereka yang menyukai fesyen, Hello Kitty untuk menggaet usia anak-anak," ujar Longuepee.
Ketiga, perekrutan pemain ikonik. Kedatangan nama-nama seperti Beckham dan Ibrahimovic semata-mata bukan hanya soal talenta, tapi status mereka sebagai ikon sepak bola yang memiliki banyak fans di penjuru dunia.
[video]https://video.kompas.com/e/4787778858001_ackom_pballball[/video]
Pihak PSG mengakui berkat Ibra, mereka memiliki banyak fans dari negara Skandinavia dan Beckham membawa PSG lebih global.
Sementara itu, mereka punya jumlah suporter terbanyak di Brasil berkat banyaknya pemain dari negeri tersebut di PSG,
Longuepee mengungkapkan ketiga hal itu akan terus diterapkan. Akan lebih banyak sekolah akademi yang dibangun, khususnya di kawasan Asia. Demikian pula dengan menggaet sponsor.
"Semakin banyak sponsor, maka semakin banyak pula dana yang tersedia untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas," ucap Longuepee.
PSG juga berniat mendatangkan pemain ikonik pada bursa transfer musim panas 2015 mengingat kontra Ibra di klub itu berakhir usai gelaran kompetisi 2015/16.
Program pemasaran PSG tak hanya sampai di sana. Berfokus mendekatkan diri kepada Asia, termasuk Indonesia, PSG telah melakukan pendekatan lewat media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Terkait minimnya program yang diimplementasikan guna menggaet fans di Indonesia, Longuepee memaparkan alasannya.
"Ketika kami merasa negara tersebut sudah siap untuk menerima kami atau kami tidak jauh tertinggal dari klub-klub Eropa lain yang jumlah fans banyak di negeri itu, PSG tentu akan senang mengadakan berbagai acara di negara itu seperti tur pramusim," kata Longuepee.