Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala Liga, Warna Nostalgia Mantan dan Reuni Keluarga

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 28 Februari 2016 | 09:06 WIB
Gelandang Manchester City, Yaya Toure, merayakan golnya ke gawang Dynamo Kyiv bersama Raheem Sterling, 24 Februari 2016. (MICHAEL STEELE/GETTY IMAGES)

“Saya beruntung karena memenangi banyak gelar di City, padahal sebelumnya mereka bertahun-tahun tak memiliki gelar,” kata Milner, seperti dilansir Sky Sports.


Gelandang Liverpool, James Milner (kiri), mengejar bola saat tampil pada laga Premier League kontra Manchester City di Stadion Etihad, Sabtu (21/11/2015).(Andrew Powell/Liverpool FC)

“Saya pindah ke sana karena ingin membantu mereka memenangi trofi, dan ternyata berhasil,” ucapnya.

Meski mensyukuri perjalanan kariernya bersama The Sky Blues, awal musim ini Milner tak bisa mengabaikan perasaan bahwa ia harus segera mencari klub baru.

Pembelian pemain usia belia Sterling (21) dan de Bruyne (24), serta biaya 110 juta poundsterling (sekitar 2 triliun rupiah) yang digelontorkan City untuk membeli mereka seolah memberi sinyal bahwa waktu Milner bersama Manchester City akan segera usai.

“Rasanya saya tidak mungkin menggeser pemain mahal dari posisi tim inti,” kata Milner.

Padahal, ia masih ingin bermain sesering mungkin, dan tentunya memenangkan lebih banyak trofi.

Kesempatan itu yang ia ingin coba raih di Liverpool, termasuk saat ia berhadapan kembali dengan mantan klubnya di final Piala Liga.

“Liverpool adalah klub dengan sejarah panjang. Saya ingin mempersembahkan trofi untuk klub ini, dan saya yakin bisa melakukannya,” ucap Milner.