Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala Liga, Warna Nostalgia Mantan dan Reuni Keluarga

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 28 Februari 2016 | 09:06 WIB
Gelandang Manchester City, Yaya Toure, merayakan golnya ke gawang Dynamo Kyiv bersama Raheem Sterling, 24 Februari 2016. (MICHAEL STEELE/GETTY IMAGES)

Raheem Sterling

Jika perpisahan Milner dan City bisa dikatakan mulus tanpa drama, lain halnya dengan kisah Sterling dan Liverpool.

Ia menyeberang dari Liverpool ke Manchester City dengan nilai transfer 44 juta pounds atau setara Rp 818 miliar. Namun demikian, kepergian Sterling tak lepas dari kontroversi.

Pasalnya, Liverpool sudah dua kali menolak tawaran City terhadap Sterling, dan mengajukan perpanjangan kontrak untuk pemain nasional Inggris tersebut.

Tawaran perpanjangan kontrak tersebut ditolak Sterling dan agennya, meskipun manajemen The Reds sudah mengajukan gaji 100 ribu pounds (Rp 1,8 miliar) per pekan.

“Sterling tidak akan menandatangani kontrak baru, bahkan meski ia digaji 700, 800 atau 900 pound sekalipun,” kata Aidy Ward, agen Sterling, kepada Evening Standard pada Mei 2015.


Raheem Sterling (kiri) berebut bola dengan Gokhan Inler dalam lanjutan Premier League 2015-2016 antara Leicester City menghadapi Manchester City di King Power Stadium, Leicester, Inggris, pada Selasa (29/12/2015).(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Puncaknya, Sterling tidak ikut serta dalam tur Liverpool ke Asia pada musim panas 2015. Sikap Sterling ini tak pelak membuat berang banyak pihak, termasuk pemain legendaris Liverpool, Steven Gerrard.

“Saya kecewa dengan sikapnya. Seorang pemain tidak bisa begitu saja mengaku sakit, atau menolak tur dengan klub. Jutaan penggemar Liverpool ingin melihat Sterling dengan seragam klub dari jarak dekat,” kata eks kapten klub Merseyside itu.

Karena perpisahan yang tidak baik-baik itu, media Inggris mensinyalir Sterling akan mendapat cemoohan dari suporter sang mantan dalam laga di Wembley nanti.