Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liverpool Vs Leicester, Adakah Azimat Natal di Anfield?

By Sabtu, 26 Desember 2015 | 17:21 WIB
Juergen Klopp dan Philippe Coutinho (Liverpool) kali ini jadi underdog saat bertemu Riyad Mahrez dan Claudio Ranieri (Leicester) (CLINT HUGHES/GETTY IMAGES, BEN HOSKINS/GETTY IMAGES, RICHARD HEATHCOTE/GETTY IMAGES, ILUSTRASI: M. NASIR)

Leicester memastikan diri sebagai pemuncak klasemen EPL musim ini pada Natal.

Menurut sejarah, The Foxes seharusnya bisa mengakhiri 2015-2016 setidaknya di zona Liga Champion.

Dalam 23 musim liga, cuma satu klub yang gagal berakhir di empat besar klasemen meski menempati posisi teratas pada Natal. Tim itu ialah Aston Villa pada 1998-1999.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, enggan memikirkan kemungkinan timnya berlaga di ajang sangat penting sekelas LC musim depan.


Claudio Ranieri, pelatih Leicester City asal Italia saat menangani Monaco pada Februari 2014.( VALERY HACHE/AFP)

“Penting bagi tim saya agar tetap tenang, berpikiran jernih, dan fokus untuk gim selanjutnya. Apa yang kami lakukan saat ini adalah keajaiban. Maka, nikmati saja!” ucap Ranieri di situs klub.

Menikmati setiap laga bakal menjadi kunci saat mereka bertandang ke rumah Liverpool.

Tidak akan mengejutkan apabila Jamie Vardy cs dapat pulang dengan tiga poin. Mereka punya rekor tandang bagus.

Leicester ialah satusatunya tim di EPL musim ini yang belum merasakan kekalahan di gim tandang.

Dari sembilan lawatan ke markas rival, Leicester menang enam dan seri tiga kali.