Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Teka-teki Bernama Diego Costa, Antara Agresi dan Kegagalan Konsistensi

By Firzie A. Idris - Senin, 4 Januari 2016 | 14:49 WIB
Striker Chelsea, Diego Costa, merayakan gol ketiga Chelsea kontra Crystal Palace di Selhurst Park pada 3 Januari 2016 (IAN WALTON/GETTY IMAGES)

Karena kesal, para petinggi Atleti hampir melepasnya seharga 6 juta pounds sebelum diblok oleh Quique Sanchez Flores, manajernya ketika itu.

Kembali ke Permainan Terbaik?

Sederhana mengatakan bahwa Costa kini kembali ke permainan terbaiknya. Hanya, perlu diingat kalau Costa belum pernah tampil stabil melebihi dua tahun kompetisi.

Chelsea mencomotnya setelah sang pemain impresif kala membawa Atletico ke final Liga Champions 2013-2014.

Musim itu Costa mencetak 27 gol di La Liga, tapi musim sebelumnya ia hanya mencetak kurang dari setengah jumlah tersebut.

Setidaknya, fans The Blues kini bisa melihat lagi kenapa klub rela membayar 32,5 juta pounds demi jasanya.

Agresi positif dan ketajaman yang Costa pertunjukkan di Selhurst Park bisa menjadi cara bagi klub kembali ke empat besar klasemen. Asalkan, sang pemain bisa menemukan konsistensi yang belum bisa ia tampilkan selama berkarier di Eropa.

Namun, Hiddink juga memperingkatkan bahwa sang pemain tidak bisa melakukan semuanya sendiri.

"Diego fokus ke tugasnya dan itu adalah tanggung jawab besar," ujar Hiddink kepada The Irish Examiner.

"Ia punya emosi tinggi dan ingin tampil bagus serta mencetak gol, tapi pemain lain juga harus memainkan peran. Chelsea bukan hanya Costa."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P