Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rentetan hasil negatif memaksa Chelsea terlempar dari zona dua besar. Sejak itu, mereka tak pernah lagi mendekati puncak klasemen. Untungnya, Chelsea mampu mengakhiri musim di posisi keempat sehingga berhak tampil di Liga Champions untuk musim 2003-2004.
Pengikut
Dalam sepak bola modern, Tinkerman malah menjadi wabah. Setiap pelatih tim besar dituntut merotasi skuad untuk mengantisipasi jadwal padat. Pelatih juga tak boleh terpaku pada satu skema agar tak mudah ditebak lawan.
"Saat saya memulai karier pada 1990, orang-orang berkata, 'Mengapa Anda mengubah sistem?'. Saat ini, kebanyakan manajer justru mengubah sistem saat pertandingan," kata Ranieri pada Agustus 2015.
Diklaim Ranieri, salah satu pengikutnya adalah pelatih Bayern Muenchen, Josep Guardiola. Bayern era Guardiola tak melulu menggunakan skema empat pemain belakang. Enam dari total 16 partai Bundesliga musim ini dilakoni The Bavarians dengan formasi tiga bek.
"Saat melawan tim asuhan Guardiola, Anda tak akan mengetahui apakah akan menghadapi tiga, empat, atau lima pemain belakang. Anda pun tak bisa mengatakan kepada pemain Anda, 'Mereka bisa bermain dengan cara A atau B.' Anda tak pernah mengetahuinya," tutur Ranieri.
Baca juga - Hitzfeld: Pep Guardiola Akan Tangani Man. City
Tak cuma mengubah formasi, Guardiola mengutak-atik susunan tim inti. Apabila ditelaah, tak satu pun pemain non-kiper Bayern diturunkan sebagai starter pada 16 partai Bundesliga musim ini.
Ada banyak Tinkerman di tim-tim besar Premier League. Tengok saja kebijakan Louis van Gaal di Manchester United, Manuel Pellegrini di Manchester City, atau Jose Mourinho di Chelsea.
Di Manchester United, hanya Juan Mata yang selalu tampil sebagai starter pada partai liga. Sementara itu, tak satu pun pemain Chelsea atau Manchester City membukukan kontinuitas serupa Mata.