Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aspac Alami Penurunan
Juara bertahan Aspac menghadapi situasi tak bagus memasuki musim baru 2013/14. Pringgo Regowo, MVP 2013, cedera dan masih dalam proses rehabilitasi. M. Isman Thoyib, baru bergabung menjelang seri pertama usai pensiunnya dari basket ditangguhkan. Dalam enam gim seri 1 di Malang, Aspac mengalami penurunan FG%, 3PT%, dan FT% yang berakibat poin per gim (PPG) juga menurun walaupun sebenarnya kecepatan bermain Aspac tidak jauh berubah dibandingkan dari musim lalu.
Di musim lalu, FG% Aspac 36,9% (SM 38,1%) sementara di musim ini sampai seri 1, FG% Aspac 33,7% (SM 43,4%). Tengoklah statistik tembakan 3pts yang selama ini menjadi andalan Xaverius Prawiro dkk. Di musim lalu, mencapai 28,8% (SM 28,3%), sementara sampai seri 1 di Malang, hanya 19,6% (SM 33,0%). Penyebabnya bisa jadi karena dua penembak Aspac, Xaverius Prawiro dan Prastawa ikut Pelatnas SEAG. Fakta itu diperkuat bahwa pada gim Sabtu 11 Januari 2014, 3PTS% Aspac menaik menjadi 23% sementara SM hanya 24%.
Persentase lemparan bebas Aspac juga menurun di musim 2013/14. Musim lalu, Aspac mencatat 70,1% (SM 62,1%) sementara di musim ini sampai seri 1 Malang, Aspac hanya 58,8% (SM 67,5%). Pada laga Sabtu 11 Januari kemarin, SM unggul jauh di free throw dengan 74% sementara Aspac 59%.
Pada seri pertama di Malang, point per possession Aspac 0,82 sementara SM 0,99. Secara kualitas, SM lewat pelatih Cokorda Raka Satrya Wibawa mencoba memperbaiki performa penampilan dengan menaikkan statistik di segala aspek. Itu bisa dilihat dari persentase field goal yang menaik dari 38,1% di musim 2012/13 menjadi 43,4% di musim 2013/14.
Penurunan Aspac itu diantisipasi dengan sangat baik oleh tim pelatih SM. Unggul di big man, SM melakukan strategi jitu dengan mengontrol rebound. Simaklah data rebound di pertemuan Aspac vs SM pada gim pembuka seri kedua kemarin. SM mencetak total 47 rebound (16 offense) sementara Aspac hanya 36 (9 offense).
Meskipun SM menang rebound, poin in the paint kedua tim hampir sama yakni 26 untuk Aspac dan 28 untuk SM. SM pintar memobilisasi free throw pemain mereka. SM memasukkan 26 angka dari free throw. Sementara Aspac hanya memasukkan 13 free throw dari 22 kesempatan. Perhatikan angka yang menarik ini: jumlah free throw SM yang masuk lebih banyak dari jumlah attempt free throw Aspac!
Jadi, itu bisa menjawab mengapa Aspac yang memiliki FG% lebih baik (31%) daripada SM (29%) namun justru kalah dari SM. Aspac dikalahkan oleh diri sendiri dalam melakukan foul (sebab ternyata pemain SM bisa menggunakan free throw untuk menambah angka) dan rendahnya akurasi tembakan bebas Aspac (persentase Aspac 59% sementara SM 74%).
Aspac Harus Segera Berbenah
Para pemain Aspac harus selalu diingatkan untuk menjaga jumlah personal foul mereka. Sebab, terbukti Satria Muda mengambil keuntungan dari free throw saat menjinakkan Aspac 68-63. Total poin SM 68, 26 diantaranya dari free throw. Jadi, distribusi free throw pemain SM terhadap kemenangan 38%. Kontribusi 3pts 18% dan 2pts 44%.