Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aspac, kontribusi dari free throw hanya 20%, sementara dari 3pts 29% dan dari 2pts 51%. Seandainya free throw Aspac bisa lebih baik, pasti hasilnya akan berbeda.
Satria Muda sebenarnya banyak bermasalah dengan turnover. Jika diperhatikan tampak rata-rata turnover SM dari musim 2010/2011 s.d seri 1 2013/2014 selalu lebih banyak dari Aspac. Pada gim Sabtu 11 Januari 2014, 22 turnover SM dan 14 Aspac. Sayangnya Xaverius Prawiro dkk. tak bisa mengonversi kesalahan itu menjadi poin. Mereka hanya bisa membuat 14 poin, sama seperti SM (14 poin), dari turnover Aspac.
Penurunan akurasi tembakan adalah pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan Aspac. Salah satu cara menaikkan persentase tembakan adalah dengan cara menambah jumlah target man.
Musim lalu, tiga kontributor poin Aspac adalah Andakara Prastawa (total 490 angka; 15,3 poin per gim) dengan kontribusi 19,9% untuk tim. Pringgo Regowo (397 angka; 12,0 ppg) kontribusi 16,1%, dan Xaverius Prawiro (391 poin; 13,0 ppg) kontribusi 15,9%. Untuk musim 2013/14 seri 1, lima pemain Aspac berkontribusi di atas 10% yakni Rizky Effendy 18,7%; Fandi Andika Ramadhani 16,0%; Oki Wira Sanjaya 12,8%; Handri Satrya 11,2%; dan Mario Gerungan 11,0%.
Musim lalu, tiga kontributor terbanyak SM adalah Ronny Gunawan 16,6%; Faisal J. Achmad 13,8%; dan Bonanza Siregar 12,5%. Sedangkan di musim 2013/14, ada lima pemain yang berkontribusi lebih dari 10% untuk kemenangan-kemenangan SM yakni Ronny 16,6%; Amin 15,3%; Erick Sebayang 11,5%; Faisal 11,0%; dan Agustinus Indrajaya 10,8%.
Tampak SM juga memiliki peluang sama banyak untuk urusan target man. Tergantung sekarang kepada pelatih, apakah memberikan kepercayaan atau tidak. Itu sih masalah selera dan strategi masing-masing.
Selain masalah akurasi tembakan, Aspac juga harus membenahi terutama offensive rebound. Dari data statistik (lihat Gambar 2 dan Gambar 3), tampak rebound offensive Aspac selalu lebih sedikit dari SM. Dan untuk gim seri 2, overall rebound % Aspac berbanding SM adalah 43:57. Padahal Aspac cukup efisien dalam memanfaatkan offensive rebound untuk memperoleh 2nd chance points (dari total offensive rebound 9, dikonversi menjadi 11 point).
Jadi, jangan menunggu lebih lama untuk berbenah, Aspac.
KONTRIBUSI SKOR ASPAC dan SATRIA MUDA
ASPAC 2012-2013
PLAYER GP TOTAL PPG %KONTR
#1 | Andakara Prastawa Dhyaksa 32 490 15,3 19,9%
#6 | Pringgo Regowo 33 397 12,0 16,1%
#30 | Xaverius Prawiro 30 391 13,0 15,9%
SATRIA MUDA 2012-2013
PLAYER GP TOTAL PPG %KONTR
#32 | Rony Gunawan 33 382 11,6 16,6%
#5 | Faisal Julius Achmad 31 318 10,3 13,8%
#14 | Christmas Bonanza Siregar 33 284 8,6 12,3%
ASPAC 2013-2014 (sampai seri 1)
PLAYER GP TOTAL PPG %KONTR
#10 | Rizky Effendi 6 70 11,7 18,7%
#12 | Fandi Andika Ramadhani 6 60 10,0 16,0%
#23 | Oki Wira Sanjaya 6 48 8,0 12,8%
#9 | Handri Satrya Santosa 6 42 7,0 11,2%
#3 | Dirk Mathew Mario Gerungan 6 41 6,8 11,0%
SATRIA MUDA 2013-2014 (sampai seri 1)
PLAYER GP TOTAL PPG %KONTR
#32 | Rony Gunawan 6 74 12,3 16,6%
#17 | Amin Prihantono 6 68 11,3 15,3%
#31 | Erick Christopher S. 6 51 8,5 11,5%
#5 | Faisal Julius Achmad 5 49 9,8 11,0%
#91 | Agustinus Indrajaya 6 48 8,0 10,8%