Capek secara psikologis itu bisa terbawa ke lapangan. Apalagi Bosh adalah sosok yang jauh dari ingar bingar media cetak dan elektronik, yang lebih menyorot kehebatan LeBron dan Wade, sehingga tak banyak media lokal di Miami yang mengingatkan Bosh bahwa kondisinya memasuki semifinal wilayah Timur tidak sepenuhnya bugar. Memang Bosh seorang profesional, namun di sisi manusiawi, ia adalah seorang Bapak yang sangat merindukan selalu bersama bayi yang baru dimiliki.
Hadangan Indiana Pacers
Indiana Pacers, lawan Heat di semifinal adalah tim solid. Metodologi kepelatihan defense oriented Frank Vogel membuat Pacers bermain kolektif. Orlando Magic yang sempat mencuri satu kemenangan di kandang Pacers di gim pertama, langsung digebuk dalam empat pertandingan tanpa balas.
Menghadapi Miami, Pacers rasanya menembus batu karang, sebelum Bosh tumbang karena cedera otot perut (lower abdominal strain). Cedera Bosh itu mirip cedera pangkal paha, yang memerlukan waktu penyembuhan lama. Satu komponen trifecta pun tumbang yang membuat segitiga sama sisi yang selama ini menjadi jaminan soliditas Heat, mulai kehilangan bentuk asli.
Cedera Bosh membuat semua pandangan diarahkan ke Wade. Wade dianggap bisa menjadi penyelamat. Mereka tak memperhatikan bahwa Wade absen di 17 gim reguler karena variasi cedera engkel, kaki, lutut, dan jari tangan. Bahkan Wade kabarnya masih terus menjalani fisioterapi menjelang gim ketiga melawan Indiana.
Statistik ‘memalukan’ akhirnya ditorehkan Wade. Ia tak membuat poin dalam satu halftime. Bagi seorang shooting guard dengan rataan 21,8 poin per gim, tanpa poin di dua kuarter adalah sebuah keanehan.
Wade tak kuat menahan tekanan emosi saat pelatih Erik Spoelstra mengucapkan sesuatu. Bahasa tubuh dan raut muka Wade tampak berang. “Jauhkan mukamu dari saya” kata Wade kepada Spoestra, seperti kata seorang sumber seperti dikutip Miami Herald. Wajar semua mata ditujukan ke Wade sebab dialah yang diharapkan menjadi pendulang angka setelah Bosh absen permanen.
Usai kejadian itu, bench Heat kacau balau. Wade yang kehilangan kontrol emosi semakin tak terkontrol di lapangan. Ia tak bisa memaksakan diri karena memang lutut dan kakinya bermasalah. “Saya tidak dalam kondisi 100 persen,” kata Wade.
Namun Wade tak mau mengungkapkan apa yang ia ucapkan kepada Erik Spoelstra di time out. “Saya tidak mengerti pertanyaan Anda,” kata Wade menjawab pertanyaan seorang wartawan, usai pertandingan. Wade tampaknya sangat menjunjung kehormatan tim Miami Heat. Ia tampak tak ingin spekulasi negatif mendera Heat sebab peluang membalikkan keadaan masih ada. Sebagai unggulan kedua, Heat masih memiliki 2 gim di kandang sendiri.
Bukan Salah Wade
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar