Namun ketika pertandingan di leg kedua suasana berubah menjadi gila, bahkan tim dari Catalan itu diperlakukan seperti budak di sebuah arena gladiator.
Dengan jeritan dan peluit darah lebih dari 20 ribu pendukung Madrid berteriak melecut dan intimidasi para pemain Catalan, hingga ketakutan menyelimuti pertandingan tersebut.
Alhasil 11 Gol bersarang di gawang Barcelona, sebagai tim yang begitu ketakutan dengan perilaku penonton dan intimidasi yang cukup mengerikan kala itu.
Enrique Piñeyro Queralt,yang artinya lebih dari sekedar tim presiden Barca pada saat itu, bahkan mengundurkan diri karena kecewa dengan hasil pertandingan.
Hal ini bahkan berlangsung hingga tahun 1943 dan tontonal El Classico tidak sebrutal pada sebelum-sebelumnya--ketika pengaruh Franco sudah mulai memudar.
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar