Pembuktian Projo terlihat setelah sekian lama absen dari mengikuti tur, tetapi masih bisa membuktikan diri sebagai salah satu sprinter terbaik yang dimiliki Indonesia. Tercatat, Projo sukses menjadi runner-up etape 1 pada ajang Tour de Indonesia 2018.
Kini, Projo ingin membuktikan diri. Meski telah berusia kepala tiga, Projo masih mampu menjadi leader yang tepat untuk timnas Indonesia.
“Saya berencana akan terus mengayuh sepeda saya hingga PON 2020 di Papua. Saya merasa jika rutin latihan dan memiliki klub yang tepat, prestasi saya tak akan menurun meski usia terus menua,” ujar Projo penuh semangat.
Kini, ia masih berlatih sendiri karena belum memiliki klub setelah tak lagi memperkuat CCN. Ia berharap timnas sepeda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi tim kontinental, seperti yang dilakukan timnas Thailand.
“Saya yakin jika Indonesia semakin banyak klub berstatus kontinental, tak akan mudah mencari pebalap seperti Tonton Susanto atau Ryan Arieehan,” ucap pria yang telah memiliki satu anak itu.
Indonesia Punya Aiman
Projo tak malu-malu untuk menyebutkan siapa pebalap sepeda yang pantas menyandang predikat sebagai penerusnya kelak. Ia melihat sosok itu ada di dalam diri Aiman Cahyadi.
Pebalap asal tim Sapura (Malaysia) itu memang sedang di dalam masa top performa.
Saat ini, Aiman berstatus pebalap sepeda timnas dan sedang dipersiapkan untuk membela Indonesia pada ajang Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Baca juga: Indian Wells Masters 2018 - Dominic Thiem Siap Hadapi Kesulitan Andai Bertemu Petenis Elite Dunia
“Aiman itu sudah mencapai level pro tour. Namun, ia masih berada di tingkat good, bukan excellent,” ujar Projo.
Projo yang kini juga menjabat sebagai pegawai negeri Kalimantan Timur, tentu menginginkan prestasi balap sepeda Indonesia bisa terus meningkat.
“Jika ingin maju dan bersaing dengan negara-negara kuat Asia, Indonesia masih perlu perbaiki kompetisi, teknologi, dan pengetahuan tentang disiplin ketika balapan,” ucap Projo mengakhiri perbincangan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Tabloid BOLA edisi 2851 |
Komentar