Panduan latihan harus sesuai dengan periodisasi yang sudah saya rancang. Ketika ditunjuk menjadi pelatih timnas U-16, hal itulah yang pertama kali saya kerjakan. Target kami adalah Piala AFF dan Kualifikasi AFC.
Saya membagi periodisasi ke dua bagian, yakni pra-Piala AFF dan pasca-Piala AFF menuju Kualifikasi AFC. Persiapan menuju Piala AFF sudah ideal karena saya mendapatkan waktu lebih dari dua bulan untuk melakukan seleksi, pemusatan latihan, dan uji coba.
Yang tidak ideal adalah persiapan menuju kualifikasi AFC karena cuma sekitar sebulan. Selesai Piala AFF kami kembali ke Solo. Saya juga berencana meliburkan pemain. Mereka rata-rata pelajar SMA.
Saya sempat bertanya apakah mereka semua sudah mendapatkan sekolah selepas lulus SMP beberapa waktu lalu. Ternyata ada empat-lima anak yang belum mendapatkan sekolah.
Hal ini akan kami fasilitasi. Saya tidak mau gara-gara timnas mereka jadi putus sekolah.
Apa saja kesulitan yang Anda hadapi selama menangani timnas U-16?
Saya ceritakan dari proses perekrutan dan seleksi. PSSI belum punya kompetisi U-16 sehingga menimbulkan pertanyaan di benak saya. Dari mana saya mencari pemain berkualitas?
Yang pertama saya lakukan pada waktu itu adalah menyambangi kompetisi-kompetisi eksternal PSSI, termasuk di antaranya Liga Kompas Gramedia. Saya mendapatkan beberapa nama dari situ.
Kemudian, saya memantau 45 anak hasil pencarian bakat dari Liga Pelajar Kemenpora U-14 dan U-16. Hanya itu referensi saya dalam berburu pemain muda.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar