Saya juga menggelar seleksi regional di enam kota, yaitu Jayapura, Makassar, Samarinda, Medan, Yogyakarta, dan Jakarta.
Tantangan datang bertubi-tubi, mulai dari beberapa asprov yang tidak menindaklanjuti surat permintaan seleksi lokal dari PSSI.
Ada juga titipan-titipan yang datang pada seleksi regional, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Tapi, semua itu saya tolak mentah-mentah.
Adakah kendala lain?
Kendala berikutnya ketika memasuki tahapan nasional. Pemusatan latihan bentrok dengan kegiatan akademis pemain.
Tak mungkin kami memanggil mereka tanpa memenuhi prosedur dengan sekolah masing-masing. Inilah dinamika saat kami melatih tim usia pelajar.
Bagaimana menyatukan mereka itu bukanlah perkara mudah karena berasal dari latar belakang yang berbeda. Saya harus bisa mengakomodasi seluruh anak. Saya selalu mengingatkan kepada mereka agar tetap membumi.
Saya harus mencuci otak anak-anak yang memperlihatkan gelagat tinggi hati dan merasa jago. Saya ingin semua pemain di timnas U-16 menyadari posisi mereka sama tinggi dan sama rendah.
Saya akan keras kepada mereka demi mencapai tujuan utama, apa lagi kalau bukan menjadikan para pemain lebih berkembang lagi.
Kesulitan lain muncul ketika tim sudah terbentuk, yakni mencari lawan uji coba internasional. Saya sudah mengajukan ke beberapa negara Asia Tenggara, tapi tidak bisa dipenuhi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar