2. Bentuk upgrade Ibrahimovic
Mendatangkan Romelu Lukaku bisa diibaratkan bentuk program upgrade Manchester United setelah melepas Zlatan Ibrahimovic (35).
Dua bomber beda generasi itu sama-sama punya naluri gol tinggi, tetapi berbeda secara teknis. Kelebihan pertama Lukaku dari Ibrahimovic adalah periode bentangan karier yang masih panjang.
Usianya masih 24, selisih lebih muda 11 tahun dari Ibra. Soal torehan gol, rasio milik mereka musim lalu tipis saja berbeda.
Untuk Everton, Lukaku mencetak 25 gol dari 37 partai liga (0,67 gol per laga), sedangkan Ibrahimovic 17 gol dari 28 gim (0,6).
Ibra unggul dari segi akurasi operan (73,6%) atas Lukaku (65,5%). Striker raksasa asal Swedia itu memimpin pula dalam hal komparasi rataan jarak jelajah (8,78 kilometer) dan jumlah sprint (52,1 kali) per 90 menit.
Baca Juga:
- Deutschland Ueber Alles dan 4 Tim Penakluk Milik Jerman
- Peserta Anyar Serie A 2017-2018, Sihir Klub Penyihir
Catatan Lukaku adalah 8,69 kilometer jarak tempuh dan 45,2 kali sprint. Akan tetapi, rapor tersebut bisa dipengaruhi oleh perbedaan gaya bermain klub masing-masing.
Bersama Man United, Lukaku diyakini dapat menyuntikkan keunggulan yang tak dimiliki skuat ketika diperkuat Ibra, yakni mengasah skema serangan balik lebih garang.
Dengan bekal stamina lebih segar dan prima secara usia, Lukaku bisa memberikan kecepatan di lini depan Setan Merah.
Secara fisik, Lukaku juga cuma berbeda lima sentimeter (190 cm) dibandingkan Ibra (195), sehingga tetap ideal sebagai target man bola-bola udara.
"Saya pikir Man United tidak bisa menerapkan serangan balik karena umur Zlatan dan fakta bahwa kakinya mulai sedikit melambat. Sekarang, mereka bisa memiliki striker yang sangat, sangat cepat untuk melakukan serangan balik," ujar legenda Setan Merah, Phil Neville, kepada BBC.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar