Arsitek dengan pendekatan pragmatis kerap merasakan kesuksesan. Dua pelatih terakhir pemberi gelar Serie A, Roberto Mancini dan Jose Mourinho, adalah contohnya.
Saat dilatih kedua sosok itu, Inter tak mengedepankan permainan cantik, tapi efektif dan efisien.
Boleh jadi pragmatisme ini juga harus dilakukan tanpa tambahan menu. Walter Mazzarri mencantumkan pragmatisme, tapi juga menerapkan rezim yang mementingkan kebugaran fisik.
Alhasil, pelatih yang ditarik Inter dari Napoli, klub yang berkalikali lolos ke Liga Champions di bawah penanganannya, itu juga mengalami pendepakan kala tak kunjung memberikan hasil bagus.
Baca juga:
- Jonatan Gagal ke Perempat Final Australia Terbuka
- Kata Anthony Setelah Gagal Kalahkan Chen Long
- Praveen/Debby Juga Melaju ke Perempat Final Australia Terbuka
Kans Spalletti bertahan tentu akan tergantung dari pencapaian Inter di tangannya. Untuk mencatat kesuksesan di Nerazzurri, Spalletti mungkin mesti menerapkan pendekatan yang mementingkan kemenangan.
Untuk itu, sang bos anyar perlu menekan keinginan timnya bermain cantik seperti di Roma. Keharusan itu tampak berat buat Spalletti.
Segera setelah memastikan kedatangan ke Meazza, Spalletti menyatakan takkan mempertahankan pemain Inter yang ingin hengkang. Sikap keras seperti itu biasanya tidak awet di Inter.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar