Penampilan tim nasional U-19 Indonesia di Turnamen Toulon 2017 menuai pujian dari berbagai pihak, termasuk jurnalis asing.
Penulis: Andrew Sihombing
Indonesia, yang tampil untuk pertama kalinya di Turnamen Toulon, memang tidak bisa meraih poin, tapi sukses memperlihatkan permainan yang sangat menarik.
Demikian gambaran mengenai tim asuhan Indra Sjafri di situs resmi turnamen. Tanpa mengecilkan peran pemain lain, berikut enam anggota Indonesia U-19 yang tampil memikat:
1. M. Riyandi
Kiper Muhammad Riyandi selalu tampil apik mengawal gawang Indonesia U-19. Titik tertinggi pemain yang sempat dipanggil ke seleksi Indonesia U-22 ini adalah saat mementahkan eksekusi penalti Rep Ceska.
Refleks Riyandi sangat baik, termasuk kecermatannya mengantisipasi bola di udara. Ia pun menjadi aktor penting di balik berjalannya strategi Indra Sjafri, yang menginginkan tim membangun serangan dari bawah.
2. Nurhidayat Haji Harris
Bek muda milik PSM Makassar ini sudah menarik perhatian sejak pertama kali dipanggil ke pemusatan latihan Indonesia U-19 di Cijantung, Kemampuannya membaca permainan disokong pula kejelian saat melakukan tekel.
Namanya mulai menanjak setelah membawa Sulawesi Selatan finis sebagai runner-up cabang sepak bola di PON 2016.
Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, menyebutnya sebagai pemain muda penuh potensi.
Rachmat Irianto tidak masuk dalam susunan 32 pemain yang menjalani pemusatan latihan perdana di Cijantung.
Tapi, begitu ia masuk dalam gelombang penggantian pemain pelatnas, anak dari legenda timnas, "Bejo" Sugiantoro ini langsung menjadi pemain inti di jantung pertahanan.
4. M. Lutfi Kamal Baharsyah
Posisi Lutfi sebagai gelandang bertahan belum tergantikan sejauh ini. Kecermatan memutus serangan lawan dan kepiawaian membuka ruang membuatnya kini disebut sebagai penerus M. Hargianto.
Pos pengatur ritme permainan Indonesia U-19 menjadi milik Witan Sulaiman. Gelandang asal Palu yang bersekolah di Ragunan ini diyakini sebagai penerus Evan Dimas.
Egy Maulana Vikri disebut sebagai personel Indonesia U-19 dengan talenta tertinggi. Rekam jejak sebagai pemain tersubur Piala Suratin 2016 (22 gol) membuat Egy juga dijadikan sebagai tumpuan gol Garuda Muda.
Pengakuan atas kemampuan Egy juga datang dari panitia pelaksana Turnamen Toulon.
Selepas Indonesia U-19 melakoni laga penutup kontra Skotlandia, Egy didaulat sebagai penerima Jouer Revelation Trophee karena dinilai sebagai pemain paling berpengaruh di tim.
Baca Juga:
- Antara Francesco Totti dan Choirul Huda
- Dari Munich 1997 ke Cardiff 2017, Inilah 5 Kegagalan Juventus di Final
- Mengenal Benevento, Klub Anggota Ke-67 di Serie A
Trofi ini biasanya diserahkan di akhir kejuaraan, namun diserahkan sehabis laga terakhir Grup C karena Indonesia U-19 langsung tersingkir.
Baru kali ini pemenang Jouer Revelation Trophee berasal dari tim yang gagal ke semifinal.
"Secara pribadi, saya tidak pernah berpikir akan mendapatkan trofi ini karena kami bermain sebagai tim. Berkat rekan-rekan setimlah saya bisa memenanginya," tutur Egy.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar