Arsenal menumbangkan Chelsea 2-1 di laga final Piala FA di Stadion Wembley, London, pada Minggu (27/5/2017). The Gunners memimpin lebih dulu lewat Alexis Sanchez (4') sebelum Diego Costa (76') saat laga mulai larut. Namun, Arsenal kembali unggul hanya tiga menit kemudian lewat tandukan Aaron Ramsey. Berikut adalah lima hal menarik dari partai tersebut.
1. Arsenal menggelora dengan status underdog
Jauh dari dugaan banyak orang, Arsenal yang datang ke partai final ini penuh dengan masalah cedera dan pertanyaan tentang masa depan pelatih Arsene Wenger justru trengginas. Mereka tidak menunggu Chelsea menyerang, Meriam London keluar berburu dan berhasil mendapatkan gol cepat lewat kaki Alexis Sanchez.
Bahkan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Arsenal bisa saja unggul 3-0 pada 30 menit pertama laga setelah mereka mengenai tiang sekali lewat Aaron Ramsey dan mendapat kesempatan emas dari Danny Welbeck.
Pasukan Wenger menunjukkan kekuatan mental yang jarang terlihat musim ini kala kembali unggul hanya tiga menit setelah Chelsea menyamakan kedudukan pada sepertiga akhir pertandingan.
Arsenal pun menjuarai Piala FA ke-13 kalinya, terbanyak sepanjang sejarah. Wenger menjadi bos tersukses di turnamen tertua di dunia itu dengan tujuh trofi.
2. Big Per Mertesacker, tokoh utama The Gunners
Bagi seorang pemain yang hanya bermain 37 menit sepanjang musim sebelum ini, Per Mertesacker piawai di Wembley. Ia terlihat nyaman dengan possession dan menghalau bola-bola di udara. Kematangannya terlihat dengan pemain veteran ini berkali-kali memotong arah bola.
Ia juga beberapa kali melakukan blok tackle hebat untuk mencegah kesempatan mencetak gol para pemain Chelsea, seperti pada awal babak kedua kala menahan tembakan Costa.
Padahal, sebelum laga ini, Mertesacker sama sekali tak pernah bermain di formasi tiga bek. Ia ternyata sangat menikmati tambahan dua bek tengah lain untuk membantunya di kiri dan kanan.
3. Peran bertahan Mesut Oezil
Legenda Chelsea, Frank Lampard, berkomentar dengan gamblang sebelum laga tentang Mesut Oezil. "Ia kelas dunia apabila memainkan bola. Tetapi, Oezil pemain mewah bagi Arsenal. Jika ingin juara, Anda harus memberi lebih tanpa bola," ujar Lampard.
Pada laga ini, Oezil pun seperti bereaksi dan menunjukkan sisi kerja kerasnya. Dua menit sebelum babak pertama berakhir, ia mengejar bola untuk mencegah serangan balik Chelsea yang dimotori Eden Hazard. Oezil melancarkan tackle ke pemain asal Belgia itu dan menjatuhkannya dari belakang.
Kendati Hazard mengerang kesakitan, wasit tak menganggap tackle tersebut sebagai pelanggaran.
Namun, ia pasti kecewa tak dapat menyumbang gol di final setelah usahanya masing-masing pada babak pertama dan kedua dihalau Gary Cahill di garis gawang dan mengenai tiang.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar