Pada era Benitez, Isco sempat mengemas lima assist (satu assist per 100,8 menit) di Liga Champions, sedangkan lima partai berikutnya yang dia jalani bersama Zidane, diakhiri tanpa satu pun gol maupun assist atau vakum kontribusi dalam 206 menit!
Bahkan, Isco tidak dipilih Zidane sebagai salah satu eksekutor dalam partai final menghadapi Atletico Madrid yang harus ditentukan dengan drama adu penalti. Padahal, mantan pilar Malaga ini mempunyai pengalaman enam kali menorehkan gol dari titik putih.
Keputusan Zidane cukup mengejutkan. Apalagi, dia lebih memilih menunjuk Lucas Vazquez dan Marcelo yang notabene tidak mempunyai latar belakang menjadi penendang 12 pas untuk maju sebagai algojo. Memang pilihan pria berpaspor Prancis itu tepat, tetapi pertanda buruk bagi Isco di kompetisi terelite Benua Biru telah tercium.
Ya, Zidane hanya mau memaksimalkan jasa Isco di La Liga. Terbukti, Isco dapat menceploskan dua gol dan empat assist dalam 1.024 menit (berperan tiap 170,6 menit) pertama di bawah sang pelatih. Catatan ini meningkat dibandingkan rezim Benitez ketika Isco cuma mendulang tiga assist dalam 804 menit (berperan tiap 268 menit).
Isco (@LimitlessAdi) pic.twitter.com/ndlnFGpM2J
— ㅤKarim Benzema FC (@KVP____) March 17, 2017
Memasuki musim kedua bersama Zidane, karier Isco tak dapat dibilang membaik.
Beraksi dalam 22 pertandingan di La Liga sepintas terasa menjadi nilai plus bagi Isco. Belum lagi, dia dapat mencetak enam gol dan lima assist.
Akan tetapi, sumbangsih tersebut murni karena kualitas Isco. Pasalnya, dia cuma dipercaya sebagai starter sebanyak 13 kali. Catatan ini menurun jika dibandingkan dengan musim lalu saat dia menjadi pemain inti 16 kali dari total 22 laga pertama dia di La Liga.
isco Vs England. pic.twitter.com/iBJwtvinZT
— . (@Ciiiisco22) March 23, 2017
Kiprah Isco tidak kalah mengenaskan di Copa del Rey. Dari empat penampilan, dia tak sekalipun menuntaskan pertandingan dalam 90 menit. Minimnya menit bermain membuat dia cuma melesakkan satu assist.
Baca Juga:
- Buffon Sebut Kiper Berdarah Indonesia sebagai Calon Penerusnya
- Bicara Logika, Hernan Crespo Melihat Ketimpangan antara Barcelona dan Juventus
- Podolski: Arsene Wenger adalah Arsenal
Kejatuhan Isco paling terasa di Liga Champions. Dia lebih sering mendekam di bangku cadangan (5 laga) daripada bermain (2). Alhasil, 77 menit merumput berakhir tanpa koleksi gol dan assist.
Kabar terkait kemungkinan hengkangnya Isco kembali mengemuka. FC Barcelona menjadi salah satu klub yang digadang-gadang akan menampungnya.
Pengakuan terkait kualitas Isco pun keluar dari mulut gelandang FC Barcelona sekaligus kompatriot dia di tim nasional Spanyol, Andres Iniesta.
"Isco adalah pesepak bola fantastis dengan talenta besar. Dia masih sangat muda dan memiliki banyak waktu untuk terus berkembang," ujar Iniesta.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar