Baca Juga:
- Rashford Tidak Terganggu Perbandingan dengan Rooney
- Sebelum Cetak Gol, Gary Cahill Mengaku Matanya 'Menyala'
- Atalanta Benarkan AS Roma Tertarik kepada Kessie
Pada era Mancini maupun De Boer, Kondogbia kerap didampingkan dengan Gary Medel di lini tengah. Mereka tak bersifat komplementer karena sama-sama bertipe perusak.
Menduetkan Medel dan Kondogbia ibarat menyantap makanan dengan dua garpu. Medel dijuluki pitbull berkat kebuasannya dalam memburu bola.
Kondogbia berkarakter mirip. Musim ini, ia telah 72 kali mencuri bola dari kaki lawan, catatan tertinggi ketiga di Inter setelah Danilo D'Ambrosio (82 kali mencuri bola) dan Joao Miranda (103).
Komplementer Kebiasaan
Kondogbia berlama-lama dengan bola dan merangsek ke depan membuat ritme Inter kian tak beraturan.
Namun, situasi berbeda terjadi begitu De Boer lengser dan diganti Stefano Pioli pada 8 November 2016.
Pintu starter kembali terbuka buat Kondogbia.
Hasrat "merusak" jebolan akademi Lens itu coba diimbangi Pioli dengan menempatkan seorang distributor bola ulung berkarakter flamboyan sebagai partner.
Awalnya, Pioli memasangkan Kondogbia dengan Marcelo Brozovic di pos jangkar dalam skema 4-2-3-1.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.752 |
Komentar