
Marcelo Brozovic melakukan selebrasi usai mencetak gol di pertandingan Inter Milan melawan Frosinone di Giuseppe Meazza pada 22 November 2015.(MARCO LUZZANi/GETTY IMAGES)
Formula pas lantas ditemukan Pioli, yakni menduetkan Kondogbia bersama rekrutan anyar pada bursa transfer Januari, Roberto Gagliardini.
Karakter mereka saling melengkapi layaknya sendok dan garpu. Gagliardini tak begitu bagus dalam duel, tapi sangat cakap mengatur ritme dan mendistribusikan bola.
Tenaga besar Kondogbia menutupi kelemahan Gagliardini tadi. Sebaliknya, keberadaan sang partner baru membuat Kondogbia bisa lebih leluasa merangsek ke depan.
"Tujuan saya adalah membuat semua pemain berkembang. Kondogbia mulai bermain lebih vertikal. Hal itu sangat penting untuk pendekatan kami," kata Pioli di Fantagazzetta.

(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.752 |
Komentar