Sebuah bangunan yang dihiasi cat berwarna biru dan oranye tampak berdiri gagah. Di depannya, tertera tulisan Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall.
Inilah tempat yang diimpikan Sony. Sebuah GOR dengan luas bangunan mencapai 1.300 meter persegi dan didirikan di atas lahan seluas 3.400 meter persegi.
Tanah itu dibeli Sony pada 2010, dari hasil keringatnya sebagai pebulu tangkis profesional.
"Mungkin ini adalah keinginan setiap pemain bulu tangkis. Saya punya tabungan dari hasil mengikuti berbagai kejuaraan. Saya sisihkan sedikit demi sedikit untuk mewujudkan cita-cita ini," kata Sony saat ditemui di sela-sela kesibukannya pada Djarum Superliga 2017.
GOR milik Sony baru dibuka pada 10 Februari 2017. Di dalamnya terdapat enam lapangan bulu tangkis yang bisa disewa oleh masyarakat dengan tarif Rp 60 ribu per jam.
Persis di sebelah GOR terdapat sebuah rumah bertingkat yang masih dalam tahap pembangunan. Rumah itu nantinya akan ditempati oleh Sony dan keluarganya.
Sony tak sembarangan dalam membangun GOR-nya tersebut. Seluruh lapangan dialasi karpet karet agar para penggunannya bisa nyaman bermain bulu tangkis.
Baca Juga:
- Di Balik Kemenangan Telak atas Cagliari, 2 Pemain Inter Kelelahan
- Cetak Hattrick Tercepat di Serie A, Harga Belotti Melesat Lima Kali Lipat
- Injak Kepala Ibrahimovic, Tyrone Mings Angkat Bicara
Ia menyatakan bahwa di Surabaya sudab banyak GOR bulu tangkis, tetapi rata-rata lantai lapangannya masih menggunakan kayu dan sudah usang.
"Tempat saya memang bukan standar terbaik, tetapi setidaknya saya ingin bikin senyaman mungkin," ujar Sony.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar