Meski demikian, Robby memuji dua pelatihnya tersebut. Baik Bertje maupun Polosin sudah menanam fondasi buat sepak bola Indonesia.
“Materi latihan hampir sama, hanya penekanannya yang berbeda. Polosin lebih fokus kecepatan dan kekuatan, sedangkan Bertje fokus soal teknis. Keduanya pelatih yang punya konsep dan mau terjun langsung merekrut serta menangani tim,” katanya.
Setali tiga uang dengan apa yang dikatakan Aji Santoso. Eks bek kiri timnas itu pernah dipoles lima pelatih asing dari mulai Polosin, Ivan Toplak, Romano Matte, Henk Wullems, dan Bernhard Schumm.
“Kelimanya jelas punya gaya berbeda. Waktu Polosin, ia menutupi keterampilan individu tim yang kurang dengan menggeber latihan fisik, sedangkan Romano menerapkan variasi taktik serangan dan bertahan,” ujar pelatih Arema itu.
Berbeda dengan Wullems dan Schumm, kata Aji Santoso. "Keduanya memasukkan ilmu sepak bola modern. Mereka juga bagus melakukan pendekatan ke pemain,” ucap Aji.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar