David Silva dianggapnya juga offside dan menghalangi Petr Cech kala Raheem Sterling mencetak gol kemenangan City.
“Sulit menerima hasil laga seketat ini. Namun, seperti yang sudah diketahui, para wasit sangat dilindungi seperti singa di kebun binatang. Jadi, kami mesti menerima keputusan mereka,” ucap Wenger dikutip BBC.
Melempem
Walau keluhan Wenger beralasan, penampilan Arsenal sendiri kurang meyakinkan di dua laga terakhir itu. Sang manajer juga mengakui timnya merosot pada babak kedua.
Mesut Oezil layak disebut sebagai pemain yang melambangkan kemunduran Gunners di dua laga itu. Dalam deret 14 partai tak terkalahkan, pemain berusia 28 tahun itu kerap tampil apik.
Namun, kecemerlangan itu tak tampak di Goodison Park dan Etihad.
Saat Arsenal kalah 1-2 di kandang Everton, Oezil ambil bagian dalam proses kemalangan The Gunners. Ia menyia-nyiakan sebuah peluang bagus saat kedudukan 1-1.
Tak hanya itu, eks pemain Schalke dan Bremen ini juga seperti menghindar dari duel dengan Ashley Williams saat bek tengah Everton itu mencetak gol kemenangan timnya melalui sundulan.
Kala Arsenal datang ke Stadion Etihad, Oezil kalah pamor dibandingkan dengan Kevin De Bruyne.
Nama terakhir mampu mengambil tanggung jawab menjadi otak serangan Manchester City, yang kehilangan Sergio Aguero di ujungnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.726 |
Komentar