Tak lama kemudian, Sane berhasil mengecoh bek kiri Everton, Bryan Oviedo. Kendati sang bek terlihat menjatuhkan Sane, wasit bergeming.
City terus menekan pertahanan lawan. Wajar apabila musim ini para pemain City, secara rata-rata, berlari sekitar 7 kilometer lebih banyak ketimbang musim lalu (114,8 km per laga pada 2016-2017 ketimbang 107,2 pada 2015-2016).
Pada 30 menit pertandingan mereka bahkan mencatatkan 75% penguasaan bola dan 145 operan lebih banyak (186 berbanding 41) dari tamu mereka.
Para suporter City sempat menggigit jari setelah salah satu pemain paling mengilap mereka, Raheem Sterling mendapat tackle keras dari Seamus Coleman.
Beruntung, sang bintang masih bisa meneruskan laga.
City lalu dapat kesempatan emas membuka skor sebelum jeda babak. Phil Jagielka secara ceroboh menjatuhkan David Silva di kotak penalti.
HOLLAND HOLLAND HOLLAND #EFC #savesMarteen
— Fans Club Everton (@IndoEvertonian) October 15, 2016
De Bruyne maju untuk mengeksekusi tendangan 12 pas, tetapi usahanya ditahan dengan sangat baik oleh Maarten Stekelenburg.
Alhasil, kedua tim masuk ke ruang ganti dengan skor kacamata.
45+2: BABAK PERTAMA BERAKHIR!
City 0 Everton 0#dukungcityveverton #dukungcityveverton pic.twitter.com/HGPurmC1pd
— Manchester City FC (@mancityIndo) October 15, 2016
City memulai babak kedua dengan intensitas tak berbeda jauh dengan paruh pertama.
Namun, mereka tak dapat menciptakan kesempatan berarti dan pertahanan Everton tampil lebih solid ketimbang pada 45 menit pertama.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar