Apalagi, Persija sudah kedatangan pelatih baru yakni Muhammad Zein Al Haddad yang notabene merupakan pencetak gol terbanyak era Galatama 1987-1988 bersama Niac Mitra.
Sebelum itu, mari simak tiga faktor mengapa Bambang Pamungkas, Rachmat Affandi, dan Aldi Al Achya gagal mencetak gol pada paruh pertama TSC:
1. Penyelesaian akhir yang buruk

Semenjak tongkat estafet kepelatihan berpindah dari Paulo Camargo ke caretaker Jan Saragih pada pekan ke-14, serangan Persija sebetulnya terlihat lebih variatif.
Keberanian Jan untuk mencadangkan Bambang Pamungkas alias Bepe dan memasang trio Abrizal Umanailo, Aldi Al Achya, dan Rudi Setiawan menghadirkan perbedaan alur serangan.
Akan tetapi, pekerjaan rumah Zein sekarang adalah membuat para penyerang lebih percaya diri saat memasuki sepertiga akhir pertahanan lawan.
"Kami akan terus perbaiki segala kekurangan yang kami miliki. Kini, kami butuh finisher," ucap Jan seusai laga kontra Bali United, Jumat (26/8/2016).
Selain itu, sosok striker 'pembunuh' juga diharapkan ada pada diri Tosi dan Djibril.
2. Tidak memiliki playmaker
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar