Namun, dua nama dari barisan militer tersebut tak akan melenggang mudah mengisi kursi PSSI 1.
Masih ada nama Joko Driyono (CEO PT GTS, PT Liga Indonesia, dan mantan Sekretaris Jenderal PSSI) serta Hinca Panjaitan (Wakil Ketua Umum PSSI 2015-2019 dan mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI).
Belum lagi kandidat baru yang muncul setelah Makassar ditunjuk sebagai tuan rumah Kongres PSSI pada 17 Oktober mendatang, Erwin Aksa.
Joko dan Erwin pernah mendaftar sebagai calon ketum pada edisi 2015-2019 serta 2011-2015. Sementara Hinca yang sama-sama "orang lama" di sepak bola Indonesia mengisyaratkan maju dan mencari dukungan.
"Saya menganalogikan diri seperti penyanyi. Kalau masih didengar dan suaranya bagus, berarti lanjut. Kalau penonton meneriakkan turun, ya turun," tutur Hinca beberapa waktu lalu.
Erwin, yang sempat lama menjabat Manajer PSM sekaligus CEO Bosowa Corporation, didukung publik Makassar.
Di laman resminya, PSM terang-terangan mengusung Erwin menjadi pengganti La Nyalla Mattalitti.
"Saya berharap di kongres nanti Pak Erwin bisa menjadi salah satu kandidat. Sebagai mantan pemain, saya mendukung Pak Erwin. Dia lama memegang PSM, mengerti sepak bola pastinya, dan punya kemampuan manajemen yang baik," tutur Sumirlan, Direktur PSM.
"Namun, sejauh ini belum ada jawaban dari beliau. Siapa pun nanti yang jadi ketum, harus fokus sepak bola dan tidak ada kepentingan politik maupun klub," lanjutnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.690 |
Komentar