Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liliyana Natsir, Pekerja Keras yang Haus Prestasi

By Delia Mustikasari - Senin, 1 Agustus 2016 | 18:20 WIB
Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Liliyana Natsir, berpose jelang keberangkatan ke Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Selasa (27/7/2016).
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Liliyana Natsir, berpose jelang keberangkatan ke Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Selasa (27/7/2016).

Pasangan ini juga mencetak sejarah baru sebagai ganda campuran pertama di Indonesia yang mampu mencetak hattrick pada All England 2012, 2013 dan 2014.

Pada Kejuaraan Dunia 2013 yang digelar di China, Tontowi/Liliyana berhasil keluar dari kepungan wakil tuan rumah. Bahkan, berhasil mengatasi wakil tuan rumah, Xu/Ma pada partai puncak.

Sebuah perjuangan yang sangat luar biasa dipertontonkan oleh pasangan Indonesia. Laga heroik tersebut hingga kini terus menjadi perbincangan di kalangan pecinta bulu tangkis Tanah Air.


Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Liliyana Natsir, berpose bersama Tontowi Ahmad jelang keberangkatan ke Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Selasa (27/7/2016).(BADMINTON INDONESIA)

Kerap berada di puncak, bukan berarti dia tak pernah merasakan pahitnya menelan kekalahan. Liliyana adalah seorang sosok perempuan yang kuat.

Jelang Olimpiade, prestasinya sempat menurun dan beberapa kali kalah dari pemain yang tak diunggulkan sehingga hal ini menjadi pukulan untuknya.

Tetapi, tidak ada kamus menyerah bagi Liliyana. Kegigihan Tontowi/Liliyana dibuktikan dengan gelar di Malaysia Terbuka 2016.

"Liliyana adalah sosok yang pantang menyerah. Kalau kalah dari lawannya, dia pasti sudah punya rencana untuk membalas. Biasanya kalau habis kalah, saya tidak menelepon dia karena menjaga perasaannya," kata Auw Jin Chen, sang mama.

"Tunggu saja, beberapa hari kemudian pasti dia yang akan telepon saya. Lalu Liliyana bilang kalau di turnamen selanjutnya akan bertemu lawan yang mengalahkan dia dan bertekad akan membalas kekalahannya," tutur Auw.

Liliyana mengaku memiliki sifat tidak mau kalah, namun tetap dalam arti yang positif.

"Tidak gampang puas dan selalu haus akan prestasi membuat saya bisa bertahan pada tiga Olimpiade sebagai top player," ujar Liliyana.

"Saya selalu punya keinginan di dalam diri untuk membuat keluarga saya dan Indonesia bangga dengan prestasi yang saya capai," ucap Liliyana.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X