2. Andriy Shevchenko
Pada era awal 2000-an, Shevchenko dikenal sebagai salah satu bomber tajam Eropa. Saat masih memperkuat Dynamo Kyiv dari 1994 sampai 1999, Shevchenko tampil 117 kali di Liga Premier Ukraina dan mencetak 60 gol.
Pemain kelahiran 29 September 1976 tersebut memenangi Liga Premier Ukraina dari 1995 hingga 1999, tiga Piala Ukraina, satu Piala Super Ukraina, dan tiga gelar CIS Cup.
Penampilannya yang cemerlang memikat AC Milan yang kemudian merekrutnya pada akhir musim 1998-1999.
Di klub Serie A tersebut, Shevchenko kembali membuktikan kualitasnya. Pada musim perdananya di San Siro, Shevchenko mencetak 29 gol dari 43 kali penampilan bersama I Rossoneri di semua kompetisi.
Total, selama lima tujuh berseragam merah-hitam khas AC Milan, Shevchenko mengemas 183 gol dari 296 kali tampil.
Shevchenko lalu menyeberang ke raksasa Premier League, Chelsea, pada musim 2006-2007. Kontras dengan pencapaiannya di Kyiv dan Milan, sinar Shevchenko di klub London tersebut justru meredup.
Shevchenko hanya mencetak empat gol pada musim pertamanya di Premier League. Total, dari seluruh turnamen yang diikutinya bersama Chelsea, dia hanya menorehkan 14 gol dari 51 penampilan.
Musim keduanya juga tidak lebih baik. Dia mencetak delapan gol dari 25 kali bermain. Chelsea lalu memulangkannya ke Milan dengan status pinjaman.
Namun, periode kedua Shevchenko di San Siro tidak sama dengan masa keemasannya dulu. Dia tampil 18 kali tanpa mencetak gol di Serie A musim 2008-2009.
Seperti melengkapi siklus kariernya, Shevchenko kembali ke Dynamo Kyiv satu tahun kemudian.
Di klub pertamanya inilah dia kembali pelan-pelan menemukan maginya. Dari 2009 hingga 2012, dia membukukan 30 gol dari 83 kali penampilan sebelum akhirnya gantung sepatu pada akhir musim 2011-2012.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar