Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berkat Racikan Luis Enrique, Barcelona Tak Menderita Tanpa MSN

By Jumat, 29 Januari 2016 | 13:00 WIB
Trio MSN (Messi, Suarez, Neymar) Barcelona usai melakukan selebrasi gol di Camp Nou pada akhir November 2015 saat melawan Real Sociedad.
DAVID RAMOS/GETTY IMAGES
Trio MSN (Messi, Suarez, Neymar) Barcelona usai melakukan selebrasi gol di Camp Nou pada akhir November 2015 saat melawan Real Sociedad.

Kesuksesan Barcelona merengkuh lima gelar pada akhir musim lalu dan awal musim ini jelas tak lepas dari dahsyatnya daya ledak trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Ketiganya menutup musim 2014-2015 dengan mengoleksi 115 gol dari total 175 gol yang diukir Barca di seluruh kompetisi.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Kontribusi setara 68% dari total gol tim itu merupakan catatan tertinggi sepanjang sejarah yang mungkin dipersembahkan oleh trio berbaju Barcelona.

Angka MSN tersebut mengungguli raihan 67% yang dibuat trio Messi, Pedro Rodriguez, dan Zlatan Ibrahimovic pada musim 2009-2010, trio Messi, Pedro, dan David Villa pada 2010-2011 (65%)

Pun, jumlah itu lebih baik dari catatan trio Messi, Thierry Henry, dan Samuel Eto’o pada musim sextuple bersejarah 2008-2009 (64%).

Dari satu perspektif, kita bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa saat ini Barcelona sangat bergantung pada trio MSN.

Terlebih lagi melihat fakta bahwa raihan 69 dari total 93 gol di seluruh kompetisi musim 2015-2016 menaikkan persentase gol ke angka 74%.

Kendati demikian, dari sisi jumlah pemain yang menyumbangkan gol, statistik membuktikan bahwa tak ada hubungan antara besar kontribusi trio dan minimnya pemain yang mencetak gol.


Penyerang Argentina, Lionel Messi, meryakan gol bersama Zlatan Ibrahimovic pada laga Liga Champions Barcelona kontra Dynamo Kyiv di Camp Nou, 29 September 2009(JOSEP LAGO/AFP)

Pada saat trio Messi-Pedro-Ibra mengukir 67% gol, ada total 16 pemain yang menyumbang gol.

Ketika trio Messi-Henry-Eto’o membukukan 64% gol, jumlah pemain yang menggetarkan jala lawan ialah 15.

Sementara itu, saat trio MSN mengontribusikan 68% gol, jumlah personel Camp Nou yang berhasil masuk papan skor ada 18 pemain.

Bagaimana dengan musim 2015/16? Meski MSN menyumbang 74% dari total gol Barca, jumlah pencetak golnya ada 15 pemain.

Artinya, walaupun di satu sisi tampak sangat dominan, tak lantas berarti sumbangan gol dari pemain lain terhenti begitu saja.

Rasanya fakta itu cukup untuk menjawab anggapan tanpa dasar yang menyebut bahwa Barcelona, lebih tepatnya Luis Enrique, tak bisa berbuat apa-apa jika salah satu personel MSN tak menjalani tugas dengan sempurna.

Selain itu, anggapan Enrique tak bisa apa-apa jelas merupakan sebuah penghinaan buat pemain lain semisal Andres Iniesta, Sergio Busquets, Ivan Rakitic, hingga penghuni lini belakang.

Seluruh Komponen

Justru optimalnya kinerja MSN dalam mencabik-cabik pertahanan lawan ialah buah dari bekerjanya secara benar seluruh elemen dalam tim.

Sebagai pelatih, Enrique layak diberi sanjungan karena berhasil memastikan fungsi seluruh komponen berjalan sebagaimana mestinya.

Termasuk menjaga ketajaman skuatnya pada saat trio MSN tak bisa merumput akibat alasan yang berbeda-beda.

Pada musim ini, dari 36 laga seluruh kompetisi yang sudah dimainkan (sebelum laga Copa del Rey kontra Bilbao pada medio pekan ini), Enrique tak bisa menurunkan MSN secara komplet sebanyak 21 kali.

Akan tetapi, dalam laga-laga tersebut, Barca sukses mencatat 15 kemenangan, empat seri, dan dua kali kalah. Jika diambil persentasenya, kemenangan Barca ada di angka 71%.

Sementara itu, pada saat dibela MSN secara komplet dalam 15 partai dengan raihan 11 kemenangan, tiga seri, dan satu kalah, persentase kemenangan Barca menjadi 73%.


Pelatih Barcelona, Luis Enrique, memimpin latihan Barca di Sports Center FC Barcelona Joan Gamber, 16 Januari 2016.(JOSEP LAGO/AFP)

Nyaris sama bukan? Artinya, pada saat Messi absen 11 kali dan Neymar 10 kali, Enrique sanggup mencari solusi untuk tetap memastikan Barca meraup tripoin.

Dalam laju positifnya itu, Enrique bahkan sukses menyamai rekor 24 (19 menang dan lima seri) laga tanpa kalah yang disumbangkan Frank Rijkaard pada 2005-2006.

Dua kemenangan Barca tanpa MSN turun lengkap terjadi pada leg pertama perempat final Copa del Rey melawan Bilbao (Suarez absen) dan pekan ke-21 kontra Malaga (Neymar absen).

Toh Barca sukses membukukan kemenangan di kedua laga tersebut. Jika Neymar dan Munir El Haddadi menjadi aktor kemenangan di San Mames Barria, Munir dan Messi memastikan tripoin di La Rosaleda.

Jadi, masih berani meragukan kualitas Enrique?

[video]http://video.kompas.com/e/4720686262001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA Edisi No. 2.651


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X