Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keahlian Ini Bikin Rudy Eka Melatih di Bahrain

By Firzie A. Idris - Minggu, 2 Agustus 2015 | 19:03 WIB
Dokumentasi Rudy Eka Priyambada

"Dia seorang analisis yang baik. Dia dapat menganalisis pertandingan-pertandingan buat kami dan juga membuat statistik-statistik buat kami dan dia juga dapat banyak membantu saya di lapangan. Jadi, saya pikir Rudi akan sangat berguna buat Al Najma dan juga buat saya sebagai pelatih kepala," ujar Ali Asoor.

Apa yang dikatakan Ali Asoor tepat. Rudy Eka memang memiliki keunggulan dalam menganalisis pertandingan.
Keberhasilan timnas U-19 asuhan Indra Sjafri di Piala AFF 2013 dan Kualifikasi Piala AFC 2014 tak dapat dilepaskan dari peran Rudy Eka. Saat itu Rudy Eka ikut tergabung dalam tim analis timnas U-19.

Tidak diketahui secara pasti kenapa Rudy Eka tidak bergabung lagi dalam tim analis timnas U-19 dalam persiapan Evan Dimas dkk. menuju Piala AFC U-20 2014.

Rudy Eka memiliki kelebihan dalam analis pertandingan karena dia menseriusi sektor itu. Bahkan, ia sampai menciptakan program di komputernya untuk membantu dirinya dalam menganalisis pertandingan.

"Lebih dihargai, dihormati, diakui. Ilmu dan kemampuan Kita di negara orang. Subhanallah. Alhamdulillah, saya bersyukur Kepada Allah atas semua ini," kata Rudi Eka.

Rudy memang sempat kurang mendapat kepercayaan. Sampai-sampai Direktur Teknik AFC, George Kottan berkunjung ke Indonesia untuk mencari tahu kenapa seseorang pelatih muda yang mendapat beasiswa dari AFC tak mendapat kesempatan di Indonesia.

Saat itu, pada tahun 2012, George Kottan bertemu dengan Direktur Teknik PSSI di era kepemimpinan Djohar Arifin, Sutan Harhara, untuk berdiskusi mengenai hal tersebut.

Kurang mendapat kesempatan, saat itu Rudy Eka memberanikan diri berkarier di Australia, di tim negara bagian. Bukan di level tinggi Liga Australia dan hanya mendapat bayaran yang kecil, selain melatih, untuk memenuhi kebutuhan hidup di Australia, Rudy Eka juga bekerja di toko roti dan restoran.

"Saya bekerja pagi, dari pukul 3 pagi sampai 12 siang, bikin roti," kenang Rudi Eka.  

Pada akhirnya Rudi Eka mendapat kesempatan di Indonesia pada tahun 2014. Ia mendapat kesempatan dari Mitra Kukar.


Editor : Riemantono Harsojo
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X