JUARA.net - Pagelaran sepak bola wanita terbaik dunia tengah berlangsung dengan berputarnya Piala Dunia Wanita 2019 di Prancis.
Walau perhatian dunia tertuju ke turnamen yang digambarkan CNN sebagai titik balik sepak bola wanita tersebut, kesetaraan gender masih menjadi masalah di belahan dunia lain.
Media Inggris, The Independent, melaporkan bahwa penonton wanita lagi-lagi tidak diperbolehkan menghadiri pertandingan timnas Iran.
Kali ini, insiden terjadi pada laga persahabatan antara Iran dan Suriah di Stadion Azadi, Tehran, pada Kamis (6/6/2019).
Baca Juga: Legenda Balapan Soal Insiden Vettel-Hamilton: Formula 1 Sangat Memalukan!
Awalnya, tiket resmi dari situs Federasi Sepak Bola Iran tidak mencantumkan larangan pembelian tiket oleh wanita.
Namun, hari berikutnya larangan tersebut muncul tanpa penjelasan.
Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, pada hari pertandingan, para wanita yang telah memegang tiket ini dilarang masuk sementara para penonton wanita Suriah diizinkan masuk.
Mengutip dari harian Iran, Etemad, Independent melaporkan bahwa beberapa wanita sampai ditangkap dan ditahan oleh aparat lokal.
"Salah satu tentara menginjak wanita yang berusaha masuk, mengambil telepon genggam dan merenggut dompetnya," tutur salah satu wanita yang berada di tempat kejadian.
Wanita lain lalu mengutarakan bahwa tentara dan aparat lokal juga menendang, memukul, dan menyumpahi mereka walau para wanita tersebut bersikeras tidak melakukan apa-apa ketika menunggu laga dimulai.
Baca Juga: Gak Laku, Tidak Ada Satu Klub Pun yang Menawar Coutinho
Kejadian ini tampak memundurkan usaha persuasi yang dilakukan oleh FIFA ke pemerintah Iran dalam mengizinkan para wanita masuk ke stadion.
Usaha besar dilakukan oleh Sekjen FIFA Fatma Samoura ketika ia mengadakan dialog dengan Maryam Qashqaei Shojaei, seorang aktivis asal Iran.
"Kami akan terus berinteraksi dengan mereka, begitu juga dengan publik dan otoritas FIFA di Iran untuk membuka akses stadion ke semua," tutur Samoura pada November 2018.
Iran memang telah lama melarang wanita ke stadion untuk pertandingan pria. Salah satu alasannya adalah agar mereka dilindungi dari para fans yang suka mengumpat.
Presiden FIFA Gianni Infantino bahkan telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Mei 2018. Rouhani mengatakan bahwa ia punya rencana untuk mengizinkan wanita menonton laga sepak bola pria.
Sepak bola wanita di Iran sendiri susah bergerak maju.
Pesepak bola wanita tidak dapat menerima dukungan sponsor karena olahraga wanita tak disiarkan oleh jaringan televisi lokal yang dikuasai oleh negara.
Baca Juga: Petarung UFC ini Bikin Mata dan Hidung Lawannya Berantakan
Kondisi ini dimulai setelah revolusi Islam Iran pada 1979 dengan wanita secara perlahan dilarang dari mendatangi event-event olahraga.
BBC mengutarakan bahwa beberapa usaha untuk mengangkat larangan ini gagal di hadapan pihak ultra-religius Iran.
"Selama beberapa dekade, otoritas Iran telah melarang wantia masuk ke stadion dengan lusinan wanita ditangkap hanya karena mereka mencoba masuk ke stadion dalam setahun terakhir," tutur Mansoureh Mills, peneliti Amnesty International Iran.
"Otoritas Iran harus segera menghentikan perilaku diskriminatif ini."
Namun, ada beberapa kesempatan di mana larangan ini berhasil dikendurkan. Salah satunya adalah pada nobar laga Spanyol kontra Iran pada Piala Dunia 2018 di Stadion Azadi, Tehran.
Stadion terbesar di Iran tersebut mengizinkan ribuan wanita masuk bersama pria untuk pertama kalinya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
Komentar