Wanita lain lalu mengutarakan bahwa tentara dan aparat lokal juga menendang, memukul, dan menyumpahi mereka walau para wanita tersebut bersikeras tidak melakukan apa-apa ketika menunggu laga dimulai.
Baca Juga: Gak Laku, Tidak Ada Satu Klub Pun yang Menawar Coutinho
Kejadian ini tampak memundurkan usaha persuasi yang dilakukan oleh FIFA ke pemerintah Iran dalam mengizinkan para wanita masuk ke stadion.
Usaha besar dilakukan oleh Sekjen FIFA Fatma Samoura ketika ia mengadakan dialog dengan Maryam Qashqaei Shojaei, seorang aktivis asal Iran.
"Kami akan terus berinteraksi dengan mereka, begitu juga dengan publik dan otoritas FIFA di Iran untuk membuka akses stadion ke semua," tutur Samoura pada November 2018.
Iran memang telah lama melarang wanita ke stadion untuk pertandingan pria. Salah satu alasannya adalah agar mereka dilindungi dari para fans yang suka mengumpat.
Presiden FIFA Gianni Infantino bahkan telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Mei 2018. Rouhani mengatakan bahwa ia punya rencana untuk mengizinkan wanita menonton laga sepak bola pria.
Sepak bola wanita di Iran sendiri susah bergerak maju.
Pesepak bola wanita tidak dapat menerima dukungan sponsor karena olahraga wanita tak disiarkan oleh jaringan televisi lokal yang dikuasai oleh negara.
Baca Juga: Petarung UFC ini Bikin Mata dan Hidung Lawannya Berantakan
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
Komentar