Ronde IV sempat dibatalkan pada Kamis (19/9) akibat kabut menutupi lokasi lepas landas di Gunung Telomoyo. Atas permintaan para peserta, Piala Telomoyo VI tetap ingin agar dilaksanakan meski sebelum PON Papua XX yang rencananya berlangsung Oktober.
Untuk itu Panitia Pelaksana dari Perkumpulan Gantolle DKI jaya dan Gantolle Jawa Tengah berencana menggelarnya pada Agustus 2020.
Piala Telomoyo menjadi pelatihan terbaik untuk terbang lintas alam Gantolle karena gunungnya yang tinggi (1750 meter DPL/Di atas Permukaan Laut) dan kontur alamnya yang penuh resiko saat terbang, sehingga ketrampilan terbang para pilot makin terasah.
Peta Persaingan Pra PON
Piala Telomoyo V 2019 yang juga menjadi Seri I Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Lintas Alam, memberikan gambaran cikal bakal persaingan Kejuaraan Pra PON (Pekan Olahraga Nasional) XX Papua 2020 yang akan berlangsung 15-20 Oktober di Bukit Batu Dua, Sumedang, Jawa Barat (nomor Lintas Alam) dan 21-24 Oktober di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU Sulaeman, Bandung, Jawa Barat (nomor Ketepatan Mendarat/KTM).
Menurut Eris Budi Utomo, Sekretaris Umum PGPI (Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia) Bidang Gantolle, demi memperebutkan kuota jumlah peserta 36 atlit yang berhak mengikuti cabang olahraga (cabor) Gantolle PON XX Papua 2020, masing-masing propinsi boleh mengirimkan maksimal 8 pilot untuk Kejuaran Penyisihan PON.
Namun, untuk mengikuti PON, tiap daerah paling banyak boleh diwakili 6 pilot. Tuanrumah Papua langsung lolos, tanpa perlu mengikuti Kejuaraan Pra PON dan berhak mengirimkan paling banyak 6 pilot. Saat kejuaraan Pra PON, satu orang pilot Papua akan ikut sebagai latihan.
Karena cabor Gantolle PON XX Papua 2020 akan berlangsung di bandara di Sentani, bukan dibukit atau gunung, maka sistim lepas landas yang digunakan adalah aerotowing.
Atlet ditarik Gaantolle Bermotor (Microlight/Trike) hingga ketinggian sekitar 2000 meter lalu dilepas.
Jarangnya kejuaraan aerotowing menyebabkan para atlit calon peserta PON harus meningkatkan latihan lepas landas dengan teknik aerotowing.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar