JUARA.NET - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan tujuan timnya merekrut Jorge Lorenzo pada musim 2008.
Setelah dua musim beruntun merajai kelas 250cc (sekarang Moto2), Jorge Lorenzo memulai petualangannya di kelas utama MotoGP bersama Yamaha.
Pada musim perdananya, X-Fuera (julukan Lorenzo) membukukan total enam finis podium dengan satu kali kemenangan.
Kemenangan semata wayang Lorenzo pada MotoGP 2008 itu diraih usai tampil ganas di Sirkuit Estoril, Portugal.
Baca Juga: David Stern, Bapak NBA Modern Meninggal Dunia dalam Usia 77 Tahun
Perlahan-lahan, pria asal Spanyol itu mampu memperbaiki kinerjanya sebagai rekan duet pembalap sekelas Valentino Rossi.
Jorge Lorenzo berhasil mencecap manisnya gelar juara dunia untuk pertama kalinya di kelas utama pada musim 2010.
Setelah itu, dia kembali menjadi raja dua musim kemudian atau pada 2012 dan yang terakhir pada musim 2015.
Tahun 2016 menjadi tahun terakhir bagi Lorenzo untuk membalap di bawah bendera Yamaha sebelum akhirnya memilih Ducati sebagai pelabuhan berikutnya.
Setelah dua musim bersama skuat Borgo Panigale, pemilik nomor 99 tersebut memutuskan pensiun usai tampil buruk bersama Repsol Honda sepanjang 2019.
Sepak terjang Jorge Lorenzo selama berkompetisi di kelas MotoGP turut mengundang Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha untuk angkat bicara.
Pria asal Inggris itu menceritakan tujuan sebenarnya dari Yamaha merekrut Jorge Lorenzo untuk menjadi pembalap di tim pabrikan.
Baca Juga: Tony Ferguson Akan Jadi Lawan Terberat yang Pernah Dihadapi Khabib Nurmagomedov
Dalam kesempatan itu, Lin Jarvis mengakui bahwa Lorenzo sudah dibidik Yamaha sejak 2006. Dia disiapkan untuk menggantikan dan bukan menjadi rekan satu tim Valentino Rossi.
Saat itu, timnya menilai bahwa rider berjulukan The Doctor itu akan pensiun sebagai pembalap MotoGP dan beralih ke ajang balap jet darat F1.
Hal itu cukup beralasan bagi Yamaha mengingat pada tahun 2006, Valentino Rossi juga mendapat undangan dari Ferrari untuk mencoba merasakan sensasi di balik kemudi mobil F1.
Baca Juga: Reaksi Keras Donald Cerrone Usai Dituduh Akan Lakukan Sandiwara Saat Lawan McGregor
Akibatnya, rumor mengenai kepindahan Rossi ke ajang F1 kian santer diberitakan oleh media dan hal itulah membuat Yamaha mau tidak mau harus mengambil langkah cepat.
"Ketika kami merekrut Lorenzo, dia adalah seorang pemula. Dia bahkan belum pernah membalap di MotoGP," kata Lin Jarvis, dilansir JUARA.net dari Tuttomotoriweb.
"Kami memboyongnya untuk menggantikan Valentino Rossi yang kami pikir akan pensiun dan pindah ke F1 pada 2006," ucapnya lagi.
Tak ayal Lin Jarvis merasa aneh bila melihat hal itu, di mana Lorenzo sudah pensiun dan Valentino Rossi malah masih membalap hingga kini.
"Sebelumnya, siapa yang mengira jika Lorenzo akan pensiun lebih cepat dibanding Rossi? Hidup ini memang aneh di waktu-waktu tertentu," kata Lin Jarvis.
Baca Juga: Maria Sharapova Akan Tampil di Brisbane International Melalui Wildcard
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomotoriweb |
Komentar