JUARA.NET - Duel tinju kelas berat dunia, Tyson Fury vs Anthony Joshua, menghadapi masalah lagi dengan Si Raja Gipsi harus melawan Deontay Wilder dulu.
Tadinya laga Tyson Fury vs Anthony Joshua seperti sudah dipastikan akan digelar pada 14 Agustus mendatang di Arab Saudi.
Akan tetapi, sekarang rencana itu terancam batal lagi.
Mantan juara kelas berat WBC, Deontay Wilder, dinyatakan menang saat memperkarakan Tyson Fury ke jalur hukum.
Pada awal tahun lalu, Tyson Fury mengalahkan Deontay Wilder untuk merebut sabuk juara WBC.
Dalam kontrak pertarungan, Wilder punya hak meminta laga trilogi.
Baca Juga: Tanggal Sudah Resmi, Anthony Joshua vs Tyson Fury Bakal Dibayar Segini
Akan tetapi, pandemi COVID-19 dan kondisi Wilder yang beralasan cedera mengakibatkan duel trilogi sulit diwujudkan.
Kubu Tyson Fury akhirnya menganggap kontrak itu sudah kedaluarsa karena Deontay Wilder terlalu lama merealisasikan pertarungan.
Fury pun berbelok mengatur pertarungan melawan Joshua, yang tampaknya sudah oke.
Namun seperti dilaporkan jurnalis Mike Coppinger, Wilder menempuh jalur hukum dan dinyatakan menang.
"Arbiter yang menengahi perselisihan kontrak Fury-Wilder, Daniel Weinstein, menyatakan Fury berutang pertarungan ketiga melawan Wilder," tulis Coppinger.
Menurut Weinstein, Fury harus melawan Wilder selambat-lambatnya pada 15 September.
Tanggal itu sudah pasti akan membatalkan duel Fury-Joshua, yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Agustus.
Bisa saja kubu Fury mencapai kesepakatan dengan membayar Wilder supaya trilogi tidak perlu dilakukan.
Baca Juga: RESMI! Pada 14 Agustus Tyson Fury Siap Ladeni Anthony Joshua
Akan tetapi, Bob Arum selaku promotor Tyson Fury di Top Rank ternyata tidak mau melakukan hal itu.
"Kami tidak akan membayar Wilder untuk menepi. Lebih baik menyingkirkan dia sekalian baru kemudan menyelesaikan bisnis melawan Joshua," kata Arum seperti dikutip Juara.net dari Essentiallysports.
Menurut Arum, pihaknya telah mengamankan stadion dan tanggal untuk trilogi Fury-Wilder.
Pertarungan tersebut bisa digelar pada 24 Juli mendatang.
"Setelah itu kita bisa mewujudkan Fury-Joshua pada November atau Desember," pungkas Arum.
Kebetulan Wilder juga tidak mau dibayar untuk menyingkir.
"Kami tidak tertarik dengan uang untuk menepi. Dia menginginkan darah. Kami menginginkan balas dendam," tukas pelatih Wilder, Malik Scott.
Jadi, untuk sekarang, rencana duel Fury-Joshua pada 14 Agustus tidak akan terwujud.
Fury harus melawan Wilder, di mana kalau Si Raja Gipsi kalah dan kehilangan sabuknya, duel melawan Joshua bisa terancam batal sama sekali.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | essentiallysports.com |
Komentar