Tidak seperti pembalap lain yang kesusahan di sirkuit basah, Poncharal bahkan berkata bahwa Petrucci sangat terbantu oleh hujan.
Tidak hanya itu, Poncharal juga mengubung-hubungkan kesuksesan ini dengan keberhasilan pada gelaran MotoGP tahun lalu di Le Mans.
Sama-sama sukses di sirkut basah, Poncharal bahkan sampai menjuluki Petrucci dengan sebutan master hujan atau pawang hujan.
“Dalam pemanasan di tengah hujan, kami melihat Danilo yang sama seperti yang kami lihat di Le Mans pada tahun 2020,” kata Poncharal.
“Tidak masalah apakah dia mengendarai sepeda motor merah atau KTM oranye di Sirkuit Bugatti. Dia masih master hujan!”
“Tidak ada yang berdoa agar hujan di Grand Prix.”
“Tetapi, ketika kami melihat betapa kuat dan nyamannya Danilo dalam pemanasan basah, hal itu pertanda baik karena Anda juga belajar sesuatu di tengah hujan.”
“Sebenarnya kami benar-benar mengalami perlombaan hujan yang sesungguhnya.”
Baca Juga: Tidak Nyaman dengan Ban Baru, Danilo Petrucci Mau Jadi Anak Baik KTM Saja
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net, Speedweek.com |
Komentar