JUARA.NET - Bentrokan luar biasa UFC 265 ternyata juga tidak luput dari pengamatan pelatih tinju yang pernah melatih Mike Tyson, Teddy Atlas.
Minggu (8/8/2021) siang WIB, duel mengejutkan disajikan oleh ajang tarung mixe martial arts atau MMA terbaik di dunia, UFC.
Dua raksasa mereka, Derrick Lewis dan Ciryl Gane, beradu di tengah oktagon untuk memperebutkan gelar interim kelas berat UFC yang akan berjumpa raja saat ini, Francis Ngannou.
Mentas di Texas, Amerika Serikat, Derrick Lewis yang bisa dibilang sebagai "akamsi" atau "anak kampung sini" tentu jadi unggulan.
Namun, bentrokan UFC 265 justru berakhir dengan mengejutkan.
Lewat pertarungan supertaktis, Ciryl Gane sukses meredam kengerian pukulan Derrick Lewis yang telah meng-KO total 12 pertarung UFC.
Menariknya, duel tersebut memancing mantan pelatih Mike Tyson, Teddy Atlas, untuk turut berkomentar.
Baca Juga: Hasil UFC 265 - Robohkan Raja KO, Ciryl Gane Raja Kelas Berat Interim
Melalui media sosialnya, Teddy Atlas sempat membandingkan Derrick Lewis dengan monster tinju, Deontay Wilder.
"Derrick Lewis itu seperti Deontay Wilder, hanya satu dimensi," tulis Teddy Atlas.
"Sedangkan Ciryl Gane punya banyak sekali dimensi," sambungnya.
Lewis is similar to Wilder with just 1 dimension, Gane multiple dimensions. #UFC265 #UFC
— Teddy Atlas (@TeddyAtlasReal) August 8, 2021
Dari perbandingan tersebut, Atlas agaknya memang sedikit lebih berpihak ke arah Gane.
Sesaat setelah duel usai, segera Atlas menyampaikan pesan berkelas mengenai pentingnya taktik di atas tentunya kemampuan memukul yang mengerikan.
"Otak lebih kuat ketimbang otot," ujarnya.
"Sebuah strategi dan eksekusi yang brilian dari Gane," sambung sang mantan pelatih Mike Tyson menyanjung kemenangan Gane di UFC 265.
Brain more powerful than brawn. Brilliant plan and execution by @ciryl_gane #UFC265 #UFC
— Teddy Atlas (@TeddyAtlasReal) August 8, 2021
Lanjut berkomentar, Atlas menganalogikan kekuatan memukul seorang petinju ibarat sebuah bom.
Baca Juga: Hal Ini Bikin Khabib Nurmagomedov Dongkol pada Mike Tyson
"Kekuatan itu ibarat bom. Artinya, itu butuh misil yang akan melemparkannya ke arah target," tuturnya.
"Lewis tak punya hal itu."
"Dia seperti dilucuti senjatanya oleh Gane," tutup Atlas dengan sangat brilian.
Power is like a bomb, it needs a missile to get it to the target. No delivery system for Lewis. Disarmed by Gane. #UFC265 #UFC
— Teddy Atlas (@TeddyAtlasReal) August 8, 2021
Terlepas dari hal itu, kemenangan pada UFC 265 praktis menggiring Gane ke pertarungan antarsaudara dengan Francis Ngannou.
Bentrokan mereka bisa dinyatakan sebagai perang saudara mengingat keduanya sama-sama memulai karier dari sasana MMA Factory di Prancis.
Sudah saling kenal sejak lama, tentu pertarungan mereka di UFC bakal berjalan menarik.
Baca Juga: Segera Perang Saudara, Francis Ngannou Akui Kehebatan Ciryl Gane
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : |
Komentar