"Ducati saat itu sudah kehabisan kesabarannya dan memutuskan untuk fokus kepada Danilo Petrucci," ujar Lorenzo.
Jorge Lorenzo sendiri mengaku menyesal pindah dari Ducati, namun penyesalannya tak lebih besar ketimbang Ducati karena kurang sabar dalam memercayai pembalap asal Spanyol tersebut.
"Ketika saya pindah ke Honda dan mulai menghasilkan poin, Ducati memiliki rasa penyesalan lebih besar ketimbang saya," ucap Lorenzo.
"Namun, saya pikir jika melihat hasil jangka panjang pada kami berdua, Ducati dan saya, kami ingin tahu apa yang akan terjadi jika kami berdua bisa sedikit lebih bersabar," pungkas Lorenzo menambahkan.
Pada akhirnya, Lorenzo juga menyesali keputusannya hengkang dari Ducati meski sempat dibujuk oleh para petinggi untuk bertahan.
Pasalnya di Honda, Jorge Lorenzo gagal bersinar karena tidak mampu menjinakkan motor Honda RC213V yang dikenal hanya bisa dikendalikan oleh Marc Marquez.
Apalagi, cedera tulang belakang membuat Lorenzo mulai kehilangan semangatnya untuk berkompetisi di MotoGP.
Pada akhirnya di tahun 2019, rekan sekaligus rival tersengit Valentino Rossi ini memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pembalap MotoGP.
Baca Juga: Dominasi MotoGP Valencia 2021, Jack Miller Sebut Semua Pembalap Kini Ngidam Motor Ducati
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar