JUARA.NET - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengatakan Valentino Rossi pernah membuatnya berada dalam situasi akan ditendang oleh Yamaha.
Yamaha bisa dibilang menjadi tim MotoGP paling mentereng ketika diperkuat dua pembalap top, yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Akan tetapi, memiliki dua pembalap hebat tersebut membuat Yamaha seperti sedang menyimpan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Pasalnya, hubungan Valentino Rossi sebagai rekan tim Jorge Lorenzo dikabarkan sudah buruk sejak pertama kali keduanya dipertemukan.
Jorge Lorenzo, yang datang ke Yamaha sebagai pemuda haus kemenangan, menjadi ancaman untuk Valentino Rossi, yang berupaya mempertahankan kejayaannya di Yamaha.
Terlepas dari hubungan tak baik antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, para penggemar MotoGP disuguhi pertarungan epik yang ditampilkan dua pembalap andalan Yamaha ini.
Sekarang Valentino Rossi menyusul Jorge Lorenzo untuk pensiun setelah berkarier selama 20 tahun di MotoGP.
Melalui dokumenter bertajuk RiVale yang dibuat DAZN, Jorge Lorenzo mengungkapkan persaingan sengitnya dengan Valentino Rossi saat memperkuat Yamaha.
Ketika datang ke Yamaha, Jorge Lorenzo mengaku sudah mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan.
Baca Juga: Diajak Jagoan Muda Balapan di F1, Valentino Rossi Beri Sinyal Positif
Jorge Lorenzo begitu dianaktirikan oleh manajer tim Yamaha saat itu, yakni Massimo Meregalli, yang sebaliknya menganakemaskan Valentino Rossi.
Beberapa kali rahasia yang dimiliki Jorge Lorenzo bahkan pernah dibocorkan oleh Meregalli kepada Valentino Rossi dan hal tersebut membuat situasi tidak menyenangkan.
Untungnya, Lorenzo bukan seorang pembalap yang memiliki mental lemah sehingga dia masih bisa bersaing dengan Rossi.
"Memiliki mental yang lemah akan membuat Anda merasa di posisi lebih rendah dan hal ini memengaruhi Anda di lintasan," ucap Jorge Lorenzo dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Kondisi ini tidak berefek pada saya. Saya begitu menghormati Vale tetapi tidak pernah menganggap dirinya sebuah mitos ataupun Tuhan."
"Meregalli secara teori menjadi manajer tim untuk kedua pembalap, tetapi seringkali dia lebih fokus kepada Valentino."
"Pelatih saya pergi ke Tavullia untuk berbicara dengannya dan dia memberitahu Vale bagaimana saya menjaga kebugaran."
"Saya benar-benar tidak menyukai hal ini karena ingin menyimpan rahasia saya sendiri."
"Terima kasih untuk beberapa foto di media sosial, saya juga melihat Vale mengendarai motor yang sama dengan yang saya gunakan untuk berlatih," ujar Lorenzo.
Tak kuat mendapatkan perlakuan seperti itu dari Meregalli, Jorge Lorenzo langsung meminta mengadakan pertemuan dengan Yamaha.
Baca Juga: Satu Penyesalan Terbesar Ini Bikin Rekor Valentino Rossi di MotoGP Tak Berharga
Pada saat itu Jorge Lorenzo meminta Massimo Meregalli tidak hadir dalam pertemuan supaya tidak membocorkan rahasianya kepada Valentino Rossi.
Meradang, Rossi langsung mengultimatum Yamaha untuk memilih dirinya atau Lorenzo.
Yamaha berkeinginan untuk mempertahankan keduanya, namun jawaban itu membuat Valentino Rossi memilih meninggalkan tim.
"Pada titik tersebut, saya menghubungi Lin Jarvis dan Meregalli, meminta Meregalli untuk tidak lagi datang ke pertemuan saya," ucap Lorenzo melanjutkan.
"Valentino lantas mengultimatum Yamaha dengan mengatakan harus memilih dia atau saya."
"Yamaha ingin mempertahankan kami berdua dan Valentino lantas meninggalkan tim," pungkasnya.
Kesuksesan Jorge Lorenzo menjuarai MotoGP untuk pertama kalinya pada 2010 membuat Valentino Rossi akhirnya makin mantap meninggalkan Yamaha menuju Ducati.
Akan tetapi, kiprah Rossi di Ducati berakhir dengan kekecewaan dan dia kemudian memilih kembali ke Yamaha untuk jadi pembalap kedua mendampingi Lorenzo.
Baca Juga: Bermasalah dengan Valentino Rossi, Lawan Siap-siap Dicap Penjahat
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | DAZN, tuttomotoriweb.it |
Komentar