Artinya, di setiap seri Bagnaia hanya bisa memangkas 5 poin ketertinggalannya dari Quartararo seperti yang terjadi di Spanyol dan Italia.
Pembalap berusia 24 tahun itu jadi mungkin membutuhkan 9 balapan untuk mengejar 41 poin.
Kondisi tersebut yang membuat Direktur Ducati, Paolo Ciabatti, mengharuskan Francesco Bagnaia untuk terus bekerja keras di balapan-balapan selanjutnya untuk mengejar ketertinggalan.
"Ini akan menjadi pekerjaan yang sulit untuk melakukan pengejaran."
"Soalnya, Aleix Espargaro dan Fabio Quartararo berada di podium bahkan jika mereka tidak menang," ucap Ciabatti dikutip Juara.net dari Motosan.
"Namun, pada saat yang sama, menjadi juara dunia itu mungkin."
"Pada kenyataannya kami harus melakukan pekerjaan dengan kemampuan terbaik tim ini."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar