JUARA.NET - Jagoan kelas menengah yang disebut Khamzat Chimaev sebagai lawan terkuatnya, Ikram Aliskerov, ternyata sempat sakit sebelum tampil di UFC 288.
Ikram Aliskerov meraih kemenangan gemilang di UFC 288, Minggu (7/5/2023) WIB di New Jersey.
Jagoan asal Dagestan itu hanya butuh waktu sekitar 2 menit untuk meng-KO Phil Hawes di ronde pertama.
Hebatnya, laga itu adalah penampilan perdana Aliskerov di oktagon.
Pemilik rekor 14-1 itu baru direkrut UFC setelah menang atas Mario Sousa di ajang Dana White's Contender Series pada 13 September tahun lalu.
Namun, sebelum bergabung ke UFC, Aliskerov sudah punya nama yang cukup besar.
Bintang baru UFC, Khamzat Chimaev, bahkan menyebut jagoan berusia 30 tahun ini sebagai lawan terkuat yang pernah dihadapinya.
Chimaev memang pernah menang KO di ronde pertama atas Aliskerov ketika bertarung di ajang Brave CF pada 2019.
Namun, Si Serigala mengaku sangat gelisah sebelum melawan Aliskerov karena sang rival ketika itu mengusung rekor tak terkalahkan 8-0.
Baca Juga: Awas, Lawan Terkuat Khamzat Chimaev Sudah Datang di UFC
Faktanya, sebelum terpukul KO, Aliskerov sempat menangkal sejumlah upaya takedown Chimaev dalam pertarungan tersebut.
"Saya pikir lawan terkuat adalah satu orang yang saya hadapi di Brave," kata Chimaev seperti dikutip dari Sportskeeda.
"Ikram Aliskerov, dia harus berada di UFC. Orang ini bagus."
"Saya pikir dia menang lima kali beruntun setelah melawan saya. Orang ini benar-benar bagus," pungkasnya.
Kemenangan di UFC 288 membuktikan bahwa pendapat Khamzat Chimaev soal Ikram Aliskerov memang benar.
Yang menarik, sesungguhnya Aliskerov hampir batal tampil di UFC 288.
Dia sempat sakit sebelum pertarungan dan menyembunyikan masalahnya dari tim medis UFC supaya tidak dilarang tampil.
"Kamp pelatihan saya sangat berat," ungkap Aliskerov seperti dikutip dari Sports Express.
"Saya sakit dan di tengah Ramadan mereka memberi saya jadwal pertarungan."
Baca Juga: UFC 288 - Terkuak Sumbangsih Khabib Nurmagomedov di Balik Debut Jagoan Ini
"Tepat sebelum awal Ramadan, sekitar 6-7 minggu sebelum pertarungan."
"Saya tidak bisa menolak. Jadi saya tetap berpuasa dan baru berlatih pada malam hari."
"Latihan itu sangat berat, apalagi saya sudah sakit sebelum Ramadan."
Sebelum pertarungan, Aliskerov mengalami batuk yang parah dan bengek alias sesak napas.
"Saya tahu jika menuruti perasaan bahwa diri sedang sakit, saya pasti tidak bisa bertarung."
"Saya menghilangkan rasa sakit itu di dalam kepala."
"Penting untuk menghilangkan perasaan itu dan tetap bertarung."
"Saya pikir itu sejenis flu. Saya tidak bisa tidur nyenyak selama dua hari."
"Sebelum bertarung, saya menjalani pemeriksaan kesehatan," lanjut juara dunia combat sambo 4 kali ini.
"Mereka mengecek paru-paru saya."
"Saya pikir: 'Setidaknya mereka tidak boleh mendengar apa-apa'."
"Kalau mereka mendengar napas saya tidak wajar, saya bisa saja dikeluarkan dari kartu pertarungan."
"Saya berusaha terlihat bisa bernapas dengan mudah."
"Saya mengontrol napas supaya mereka tidak mendengar apa-apa," pungkas Ikram Aliskerov.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sport Express |
Komentar