Yang terbaru, pelari perempuan tercepat di nomor 100 meter pada Olimpiade 2020, Elaine Thompson-Herah, memiliki catatan waktu 10,61 detik.
Karena terlalu spektakuler, rekor Flo-Jo sampai diselidiki.
Tetapi, Joyner tidak pernah gagal melalui tes doping.
Ada yang kemudian menduga terjadi kesalahan pada alat pengukur kecepatan angin yang saat itu menunjukkan angka 0.
Padahal, kondisi saat itu sedang berangin.
Di arena tes lompat jangkit yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari trek lari kala itu, kecepatan angin terbaca 4,3 meter/detik, yang berarti dua kali lipat melampaui batas yang diizinkan.
Lewat studi yang mendalam oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF) dan organisasi independen, akhirnya disimpulkan bahwa lari Flo-Jo terbantu angin 5-7 meter/detik.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Usai Bikin KO Jawara Indonesia, Manny Pacquiao Lumat Petinju Korea Selatan
Tanpa bantuan angin, performa terbaik Joyner tercatat di final, yaitu 10,61 detik.
Kendati demikian, IAAF sampai sekarang masih mengakui catatan Flo-Jo sebagai rekor dunia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | womensrunning.com |
Komentar